Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain itu, bermain di depan puluhan ribu bobotoh adalah pengalaman tak terlupakan bagi Michael Essien.
"Mereka menginginkan sebuah nama besar untuk mengangkat pamor klub dan negara. Mereka menghubungi saya dan saya berpikir kenapa tidak?" katanya.
"Bermain di Persib adalah pengalaman luar biasa bagi saya dan saya sangat menikmati satu tahun berada di Indonesia," ujarnya menjelaskan.
Lebih lanjut, gelandang berusia 35 tahun ini meyanjung soal fanatisme sepak bola Indonesia.
Menurut Essien, masyarakat Indonesia adalah publik yang gandrung olah raga kulit bundar.
Terbukti, fanatisme tinggi para suporter adalah salah satu sisi lain dari dunia sepak bola yang disoroti Michael Essien selama bermain di Indonesia.
(Baca Juga: Timnas Indonesia Gabung Grup B Piala AFF 2018, Nostalgia Piala AFF 2016)
"Mereka (masyarakat Indonesia) adalah seorang fanatik sepak bola dan stadion hampir selalu terisi penuh pada setiap laga. Mereka bernyanyi dan memberikan dukungan setiap pertandingan."
"Mereka sangat bergembira ketika meraih kemenangan dan begitu sedih saat kalah. Saya bisa bepergian ke banyak tempat yang tidak bisa saya lakukan. Suporter sangat mencintai tim dan klub. Mereka selalu mendorong tim kebanggaan untuk bermain bagus dan saya senang dengan hal itu," lanutnya.
Kendati harus terdepak dari jajaran skuat Persib Bandung, Michael Essien mengakui bahwa satu musim periodenya bermain di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia merupakan hal yang patut dikenang.