Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga
"Namun, ini mungkin baru mengalami dan benar-benar shock. Ternyata sangat parah. Jadi, kami putuskan untuk tidak ikut di dalamnya," katanya.
Lasmi sendiri mengaku menjadi korban dalam praktek tersebut. Sebagai manajer Persibara Banjarnegara, dia mengaku pihaknya pernah dijanjikan bisa naik kasta ke Liga 2.
Untuk itu, timnya harus lolos ke 32 besar putaran nasional dan bersedia menjadi tuan rumah.
Lasmi menuturkan, pihaknya lantas digiring untuk menyetorkan sejumlah uang. Pihaknya sempat menolak tawaran itu.
Namun, dia mengaku terus "dipepet" dengan penawaran yang lebih rendah dari sebelumnya.
(Baca Juga: Dituduh Terlibat Pengaturan Skor, Manajer PSS Sleman Desak Madura FC untuk Buktikan Skandal)
"Digiring untuk setor karena katanya banyak keperluan. Untuk lolos ke 32 besar itu katanya kami harus bersedia menjadi tuan rumah," katanya.
Mundur dari manajer timnas putri U-16 bukan berarti Lasmi lepas tangan untuk memajukan sepak bola di Banjarnegara.
Ia mengaku akan tetap memperhatikan atlet lokal Banjarnegara demi masa depan olahraga nasional.
Namun, dia mengaku tak ingin melibatkan diri dalam kegiatan apa pun yang diselenggarakan PSSI.
"Nanti kami pakai Liga Bupati sajalah, pembinaan sendiri," katanya.