Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertama, Lorenzo harus mengalah kepada Dovizioso justru pada saat dirinya berpeluang besar merebut kemenangan pertamanya.
Lorenzo sendiri berada di posisi yang tidak menguntungkan untuk mencoba mencetak kemenangan perdana bersama Ducati di musim debutnya.
(Baca Juga: Soal Team Order, Bos Repsol Honda Justru Prihatin Dengan Jorge Lorenzo)
Mengalami kesulitan adaptasi dengan motor Ducati Desmosedici di awal musim, Lorenzo sebenarnya mulai menemukan ritmenya ketika secara perlahan untuk bisa meraih hasil baik di beberapa seri terakhir.
Akan tetapi perbaikan dalam penampilannya sepanjang musim ini tidaklah cukup jika mengingat Dovizioso lah yang berhasil mempertahankan peluang Ducati untuk pertama kali memenangi kejuaraan sejak tahun 2007.
Primer doblete, ¡Muy contento por el equipo! / First double podium, very happy for the team! #MalaysianGP #Ducati #rosso #JL99 pic.twitter.com/QKg2ew7jpP
— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) October 29, 2017
Sayang di saat Lorenzo sangat dekat dengan podium teratas di Sirkuit Sepang, ia justru harus merelakan posisi terdepan demi sang partner lima lap sebelum balapan berakhir.
Sedangkan yang kedua, beberapa musim sebelumnya Jorge Lorenzo justru tidak sempat mencicipi bantuan dari rekan setimnya di saat dirinya sangat membutuhkannya.
Kembali ke kejuaraan musim 2011, saat itu Jorge Lorenzo, yang masih bersama tim Yamaha, bersaing ketat dengan Casey Stoner (Repsol Honda) untuk menjadi pebalap teratas di klasemen terakhir.
(Baca Juga: Marc Marquez Tegaskan Tidak Perlu Bantuan Dani Pedrosa di Seri Pamungkas MotoGP)
Setelah gagal menaklukkan Stoner di GP Aragon, selisih poin keduanya melebar hingga 44 poin menempatkan Stoner di posisi puncak (284 poin) sedangkan Lorenzo berada di posisi runner-up.