Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Tantangan Thomas Tuchel Jadi Pelatih PSG, Salah Satunya Menjinakkan Neymar

By Septian Tambunan - Rabu, 16 Mei 2018 | 20:01 WIB
Penyerang Paris Saint-Germain, Neymar, menerima penghargaan Pemain Terbaik Liga Prancis 2017-2018 di Paris, Prancis pada 13 Mei 2018. (FRANCK FIFE/AFP)

Mereka sacara bergilir gagal mendaratkan trofi Si Kuping Besar di markas PSG.


Pelatih Borussia Dortmund, Thomas Tuchel, menghadiri konferensi pers di Dortmund, Jerman pada 10 April 2017 menjelang laga Liga Champions kontra AS Monaco.(PATRIK STOLLARZ/AFP)

Sebuah tugas berat untuk Thomas Tuchel mengingat prestasi terbaiknya bersama Borussia Dortmund di Liga Champions "cuma" perempat final pada 2016-2017.

2. Sapu Bersih Kompetisi Lokal


Penyerang Paris Saint-Germain, Edinson Cavani, mencetak gol dari penalti dalam laga Liga Prancis kontra Guingamp di Stadion Parc des Princes, Paris pada 29 April 2018.(BERTRAND GUAY/AFP)

Rentang kekuatan antara Paris Saint-Germain dan klub-klub pesaingnya di Prancis memang terbilang timpang.

Oleh karena itu, PSG berkewajiban untuk menyapu bersih trofi kompetisi lokal, mulai dari Liga Prancis, Piala Prancis, sampai Piala Liga Prancis.

Sejak dikuasai oleh pemilik baru, Qatar Sports Investment, dengan presiden anyar, Nasser Al-Khelaifi, pada 2011, Paris Saint Germain begitu ambisius untuk mendominasi skala nasional.

(Baca Juga: Jadi Top Scorer Ketiga Barcelona, Philippe Coutinho Sedih)

Dalam tujuh musim belakangan, tim beralias Les Parisiens ini telah memenangi 5 Liga Prancis, 4 Piala Prancis, 5 Piala Liga Prancis, dan 5 Piala Super Prancis.