Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tepat pada Hari Pahlawan tahun ini atau Jumat (10/11/2017), Edy Rahmayadi sudah satu tahun menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI.
Edy Rahmayadi menjadi Ketum PSSI periode 2016-2020 setelah mendapatkan 76 suara dalam Kongres Pemilihan PSSI yang berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 10 November 2016.
Tentara berpangkat Letnan Jenderal itu mengalahkan calon lainnya yaitu Moeldoko dan Eddy Rumpoko.
Satu Tahun Edy Rahmayadi menjabat, bisa dibilang banyak kontroversi yang menjadi perbincangan publik sepak bola nasional.
Salah satu pentolan Bobotoh, Eko Maung mencoba memberi pemaparan tentang 5 hal yang menjadi kontroversi terkait Liga 1.
Dilansir BolaSport.com dari akun Facebook Bobotoh ID, berikut daftarnya.
1. Klub yang Jadi Juara Liga 1
Liga 1 telah memasuki pekan terakhir namun sudah mempunyai juara. Poin Bhayangkara FC sudah tak terkejar meski Liga 1 masih tersisa 1 laga.
Dalam video tersebut, Eko menyatakan walau PT LIB belum resmi menyatakan Bhayangkara FC menjadi juara, namun Bhayangkara sudah jelas menjadi juara.
"PSSI masih belum bisa menjelaskan secara memuaskan bagaimana asal muasal klub Bhayangkara FC ini. Klub yang masih belum beres kisruh soal nama eh malah juara," ucapnya.
2. Masalah Regulasi Liga 1
Eko Maung juga menyoroti masalah regulasi yang ada di Liga 1. Menurutnya, sepak bola Indonesia tidak maju-maju karena mempunyai masalah di penegakan aturan.
Ia mencontohkan kasus PSSI yang melegalkan pergantian pemain hingga 5 orang saat Liga 1 akan dimulai. PSSI tetap bersikukuh melaksanakan aturan baru meski FIFA jelas melarang dalam statuta.
"Kali ini statuta FIFA juga dilanggar. Anda masih ingat pergantian pemain hingga 5 orang. Itu Ngaco," ujarnya.
(Baca juga: Uang Bukan Jaminan! Trio Macan PSG Seharga 5 Triliun Rupiah Kalah Efektif dari Trio Ini)
3. Hukum Negara yang Dilanggar
Masalah hukum negara yang dilanggar menurut Eko Maung terkait Pemain Asing yang melanggar ketentuan keimigrasian dan ketenagakerjaan.
"Kita masih ingat. Ada dua pemain yang terlibat, Michael Essien dan Charlton Cole, para pemain yang tidak memiliki Kitas (Kartu Ijin Tinggal Terbatas), namun tetap bisa bermain di Liga 1," ujarnya.
4. Kepemilikan Ganda dalam Satu Kasta Kompetisi
Menurut Eko, FIFA melarang seseorang memiliki dua klub atau lebih dalam level kompetisi yang sama.
Bukti kepemilikan dalam klub adalah saham mayoritas karena klub adalah berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
"Saya juga tidak tahu, Ini yang banyak diomongin pak GW (Gedhe Widiade)apakah punya saham mayoritas di dua klub, tapi yang jelas dia punya jabatan tinggi di Bhayangkara FC dan Persija," ucapnya.
5. Adanya Rangkap Jabatan
Edy Rahmayadi: UMKM Sumatera Utara bisa bersaing. Syaratnya jgn sampai pungli merajalela. #ER4SUMUT pic.twitter.com/5EVYVWLz6a
— Ferdian S (@FerdianSimbolon) October 27, 2017
Eko mengungkapkan bahwa Sepak bola selalu menjadi alat untuk kepentingan politik seseorang.
Setelah era profesional, harusnya tak ada lagi orang yang menyangkutpautkan urusan sepak bola dengan politik.
Namun yang terjadi saat ini, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi telah terdaftar sebagai calon Gubernur Sumatra Utara pada Pilkada mendatang.
"Susah. Karena ketua umumnya saja ternyata mencalonkan diri untuk Pilkada Sumatra Utara," ujarnya.
Berikut video lengkap Eko Maung yang disiarkan langsung oleh akun Facebook Bobotoh ID beberapa jam yang lalu.