Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Riko Simanjuntak: Mengadu Nasib di Ibu Kota, Merenda Hasrat ke Timnas Indonesia

By Segaf Abdullah - Rabu, 14 Maret 2018 | 12:53 WIB
Tingkah laku Riko Simanjuntak dan Marko Simic pada sela sesi latihan Persija Jakarta di Lapangan Sutasoma, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (12/3/2018) sore WIB. (FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Omong-omong soal mental, Anda pernah dilatih oleh Suimin Diharja di PSMS Medan pada 2013. Seperti apa sosoknya? Apa benar Anda pernah diingatkan agar tidak hidup glamor ketika mulai beken?

Hahaha...itu hanya senda gurau kami. Tahu sendiri bang Suimin seperti apa. Dia pelatih keras dan hebat membentuk mental pemain.

Ya, pengalaman menyenangkan pernah dilatih oleh bang Suimin. Beliau mampu menjadikan mental bertanding saya lebih kuat.

Kini, Anda di Persija. Boleh digambarkan bagaimana perasaan Anda saat pertama kali berada di ruang ganti yang sama dengan nama-nama seperti Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas?

Sangat tidak menyangka bisa satu panggung bersama legenda dan pemain yang boleh dibilang mendunia seperti Mas Bepe.


Benar-benar tidak menyangka sih. Bang Ismed dan Mas Bepe itu kan anutan. Yang bikin nyaman, mereka tidak segan untuk membagikan ilmu, baik di dalam maupun luar lapangan.

Di Persija, Anda berperan sebagai pelayan bola kepada Marko Simic. Saat melawan Tampines Rovers di SUGBK, Anda kecewa tidak dioper olehnya untuk gol terakhir?

Hahaha...Simic adalah pemain yang luar biasa. Dia pekerja keras dan oportunis. Peluang sekecil apapun mampu diubahnya menjadi gol.

Semua memiliki tugas masing-masing. Ya, memang tipikal striker terkadang harus egois. Saya harus tahu bagaimana karakter masing-masing rekan setim.