Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan pengawalan puluhan petugas kepolisian, skuat Macan Kemayoran harus membelah lautan biru saat akan memasuki Stadion GBLA.
(Baca Juga: Orang Tua Haringga Sirla Ungkap Firasat Sebelum Anaknya Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh)
Tak jarang, berbagai aksi teror, lemparan dan umpatan pun menjadi hal yang harus dijumpai sebelum dan seusai pertandingan.
"Untungnya mereka memiliki banyak polisi. Keamanan ini bisa menghindarkan kami dari hal yang tidak diinginkan. Tentu kami takut apabila terjadi sesuatu, karena kami harus berangkat ke stadion dengan cara yang tidak normal," kata Renan kepada Globoesporte.
Sepanjang kariernya di dunia kulit bundar, diakui Renan, ini merupakan pengalaman pertamanya.
"Saya sudah pernah bermain dalam pertandingan klasik, tapi saya belum pernah mengalami ini," ujar Renan.
(Baca Juga: Anggota The Jak Mania Tewas, 7 Korban Harus Meregang Nyawa di Antara Rivalitas Persib Vs Persija)
Selain itu, Renan juga menyinggung insiden pengeroyokan yang menewaskan Haringga.
"Situasinya sangat sulit. Ini melibatkan banyak faktor di luar lapangan. Kami hanya bisa menyesali dan berduka," katanya.