Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inilah Kedahsyatan Sepak Bola Jerman Masa Depan

By Beri Bagja - Kamis, 20 Juli 2017 | 18:39 WIB
Pemain timnas Jerman merayakan kesuksesan menjuarai Piala Konfederasi 2017 usai menekuk Cile dalam laga final di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Rusia, 2 Juli 2017. (AFP)

Susunan starting XI Jerman saat melawan Cile di final mengumpulkan pemain dengan catatan kolektif lebih dari 2000-an penampilan buat klub masing-masing di liga elite Eropa.

Artinya, mereka sudah benar-benar masak secara mental ketika mentas di timnas. Karena itu, kurang klop kalau barisan pemain tersebut dikatakan rookie. 

Jonas Hector dan Joshua Kimmich adalah pilihan utama Joachim Loew di pos full-back sejak Piala Eropa 2016.

Meski baru berusia 23 tahun, Draxler telah menjalani 240 partai level klub sejak 2010 bersama Schalke, Wolfsburg, dan kini Paris Saint-Germain.


Gelandang timnas Jerman, Julian Draxler (kanan), berpose dengan trofi Golden Ball alias Pemain Terbaik Turnamen Piala Konfederasi 2017 setelah duel final melawan Cile di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, 2 Juli 2017.(FRANCOIS XAVIER MARIT / AFP)

Dua sensasi anyar, Leon Goretzka (Schalke) dan Lars Stindl (Gladbach), baru kelar melakoni musim yang luar biasa bersama klub mereka.

Ter Stegen sudah menjadi pilihan utama di FC Barcelona. Timo Werner merupakan orang Jerman tertajam musim lalu di Bundesliga 2016-2017 dengan koleksi 21 gol untuk RB Leipzig.

Pun paket Niklas Suele dan Sebastian Rudy, yang membuat kejutan bersama Hoffenheim untuk lolos ke Liga Champions 2017-2018 hingga mendapatkan 'promosi' berupa transfer ke Bayern Muenchen.

Dengan materi dan formasi eksperimental ini, Loew akhirnya bakal dibuat pusing.

Pusing dalam arti positif karena melimpahnya sumber daya di skuat Jerman, apalagi kalau menghitung kans para personel di Piala Eropa U-21 buat promosi ke tim senior.