Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Bagaimana, enak, 'kan? "Ana rega, ana rupa," kata Aure.
Idiom bahasa Jawa tadi wajar dikenal Aure karena ia sempat lama bermukim di Yogyakarta.
"Kalau orang Prancis bakal bilang le prix s'oublie, la qualite reste (harga terlupakan, kualitas terjaga)," tutur Aure menambahkan.
Idiom bermakna sama nyaris bisa ditemui di berbagai belahan dunia. Tapi, ada satu dunia yang belakangan menolak pepatah tadi.
Dunia itu adalah sepak bola. Fenomena yang terjadi di bursa transfer musim panas 2017/18 kian menajamkan gejala bahwa ada harga dalam sepak bola, tapi tanpa rupa.
Harga selangit tak lagi paralel dengan kualitas kelas dunia. Lihat saja bagaimana Manchester City harus menghamburkan uang senilai 57 juta euro untuk memboyong Kyle Walker dari Tottenham.
Gila
Bayangkan dengan uang sebanyak itu, 20 tahun lalu City bisa mendatangkan dua Ronaldo Luis Nazario sekaligus!
Saat direkrut Inter dari Barcelona pada 1997, banderol peraih tiga trofi pemain terbaik dunia versi FIFA tersebut "cuma" 28 juta euro.
Walker pemain bagus. Tapi, tetap saja orang tak bisa menyebut namanya dalam satu hembusan napas dengan sosok legendaris seperti Ronaldo, Menurut studi yang dilakukan CIES Football Observatory, harga asli Walker seharusnya cuma 40 juta euro.