Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengenal Pekerja Keras dan Penyihir dari Tim Tiga Singa

By Senin, 7 Mei 2018 | 17:29 WIB
David Seaman (kiri), Robbie Fowler (tengah), Teddy Sheringham (kanan) saat latihan timnas Inggris di Tsuna, Jepang (30/5/2002) sebelum laga pertama Piala Dunia 2002 vs Swedia. (WILLIAM WEST/AFP)

Di ajang kualifikasi, Sheringham cukup tajam dengan mengemas 3 gol. Namun, performanya semakin menurun ketika memasuki putaran final Piala Dunia di Prancis.

Pria yang juga sempat menjadi pemain poker profesional ini gagal membuktikan diri saat menjadi starter ketika berjumpa dengan Romania dan Tunisia di Grup G Piala Dunia 1998.

Di laga akhir penyisihan grup berjumpa dengan Kolombia, ia kehilangan tempat utama seiring dengan menonjolnya performa seorang anak muda bernama Michael Owen.

Pada akhirnya langkah The Three Lions terhenti saat kalah dalam adu penalti menghadapi Argentina di babak 16 besar.

Dalam edisi PD 2002 ketika ditukangi oleh Sven-Goran Eriksson, Sheringham mendapatkan kesempatan kedua setelah absen di Piala Eropa 2000. Ketika itu, namanya dilupakan oleh Kevin Keegan.

Namun, seiring dengan usianya yang sudah tidak muda, dari 12 laga yang Sheringham mainkan semuanya berawal dari pemain pengganti.

Kontribusinya cukup nyata walau sebagai pemain cadangan. Kerap kali kehadirannya di lapangan pada menit-menit akhir membuat gawang tim lain terancam.

Termasuk ketika Inggris memenangi laga penyisihan grup atas Argentina dalam balutan aroma perang Malvinas 1-0.

Namun, modal itu tidak cukup untuk mengantarkan Inggris meraih supremasi tertinggi. Mereka harus mengepak koper setelah tumbang menghadapi Brasil di babak perempat final yang akhirnya memastikan diri menjadi raja turnamen.

Bukan hanya itu cerita Sheringham bersama tim nasional. Ia juga sempat tersandung beberapa kontroversi ketika dia, Paul Gascoigne, dan Steve Mcmanaman kedapatan bermabuk-ria serta merusak salah satu kursi maskapai penerbangan ternama.