Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pasca Awaydays ke SUGBK, Ada Kabar Kurang Enak dari Kelompok Suporter Johor Darul Takzim

By Estu Santoso - Senin, 16 April 2018 | 17:12 WIB
Aksi suporter Johor Darul Takzim dalam pertandingan kelima Grup H Piala AFC 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/4/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO./BOLASPORT.COM)

Pada kongres itu, TMJ pertama kali membuat proposal untuk mengubah struktur organisasi dan kegiatan sepak bola.

Bagian dari rencana TMJ adalah untuk mengkonsolidasikan tim sepak bola menjadi perwakilan tunggal yang berkompetisi di Liga Malaysia dari Johor.

Selama musim itu, ada beberapa tuduhan pengaturan pertandingan dan investigasi yang melibatkan pemain dari tim-tim berbasis di Johor.


Pemilik Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim merangkul duo legenda Man United, Gary Neville (kiri) dan Ryan Giggs di Istana Bukit Pelangi, Johor Bahru, Kamis (1/9/2016) malam. (Dok. JOHOR SOUTHERN TIGERS)

Akhir musim 2012, sepak bola Johorean berada dalam kondisi buruk.

Tim-tim yang berbasis di Johor berkinerja buruk dan berjuang keras bertahan di Liga Malaysia.

Johor FC nyaris menghindari degradasi dari Liga Super Malaysia.

Sementara itu, klub lain yang berbasis di Johor seperti Johor FA, Johor Bahru FC, dan Muar FC juga berjuang mati-matian agar tetap berkompetisi di Liga Premier Malaysia.

(Baca juga: Penonton Masuk Lapangan dan Arema FC Kontra Persib Berakhir Ricuh, Nasib Aremania Bisa Seperti Bobotoh)

Hanya beberapa bulan setelah TMJ jadi bos besar Johor FA, pergerakan ekstrem dimulai.