Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dari Divisi 9 ke Juara Dunia, Si Pemalu Hanya Butuh 8 Tahun

By Taufan Bara Mukti - Senin, 16 Juli 2018 | 18:07 WIB
Para pemain Prancis merayakan kesuksesan menjuarai Piala Dunia 2018 setelah menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. ( ADRIAN DENNIS / AFP )

"Kami berkata padanya, ini belum waktunya pindah. Jelas dia sedih, namun kami tak menyerah. Kami terus meyakinkan dia jika waktunya tepat maka ia akan pindah," kata Ville dilansir BolaSport.com dari Bleacher Report.

(Baca Juga: Final Piala Dunia 2018 - Kroasia Kalah, Kutukan Kiper AS Monaco Masih Lestari)

"Tak pernah ada yang menanyakan bagaimana keadaan Kante," kata Piotr Wojtyna, salah satu pelatih Kante di Suresnes.

Nasib baik berpihak pada Kante dua tahun kemudian. Tim yang baru terdegradasi dari Ligue 1 kala itu, US Boulogne, tertarik mendatangkannya.

Kante pun direkrut oleh Boulogne dan dimasukkan ke tim cadangan. Kepindahan itu membuat Kante melompat ke kompetisi divisi 6 Liga Prancis.

Rekan setim Kante di Boulogne, Maxime Colin, menuturkan perjalanan karier sang pemain yang masih juga dipenuhi liku-liku.

"Kala itu, pelatih meminta dia bermain sebagai bek kanan. Saya menjadi pilihan pertama di posisi itu, dia jadi pilihan kedua," ujar Colin dilansir BolaSport.com dari ESPN.


Gelandang Prancis, N'Golo Kante, pada 1998. ( L'EQUIPE )

"Itu bukan posisi aslinya. Dia tak pernah bermain. Pelatih tak pernah benar-benar percaya padanya," tuturnya.

Keadaan berubah ketika Boulogne mendatangkan pelatih baru Georges Tournay.