Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Duel Penyelamatan Diri Tyson Fury dan Deontay Wilder

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 30 November 2018 | 20:25 WIB
Petinju kelas berat Tyson Fury (kiri mendapat tantangan dari Deontay Wilder (kanan) selepas pertandingan melawan Francesco Pianeta di Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara, Sabtu (18/8/2018). (TWITTER.COM/FRANK WARREN)

Ada yang lepas karena Fury menolak bertarung, ada juga yang lepas karena dia secara mental dan fisik sudah tidak mungkin lagi melakukan pertarungan tinju.

Masa itulah yang disebut Fury sebagai periode paling kelam dalam hidupnya.

"Saya bahkan nyaris menyerah dengan hidup," ucap Fury yang dilansir BolaSport.com dari CNN, Jumat (30/11/2018).

Beruntung, tidak ada hal buruk berikutnya yang menimpa Fury.

Memori untuk memberi kehidupan yang layak dan membahagiakan anaknya membawa Fury kembali ke jalur benar.


Petinju kelas berat Inggris, Tyson Fury (kiri) meninju lawan sparingnya Dave Allen (kanan) saat melakoni latihan.(boxingscene.com)

Dibantu sang sepupu, Billy Joe Saunders, Fury menemukan lagi hasratnya untuk bertinju di kamp pelatihan di Marbella, Spanyol.

Setelah sukses menurukan berat badannya, Fury pun kembali bertarung dan memenangi laga comeback-nya atas Sefer Seferi (Albania).

Di sisi lain, tinju juga menjadi penyelamat hidup Deontay Wilder.

Walau terbilang telat menekuni olahraga bela diri tersebut, karier Wilder cukup sukses.