Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Duel Penyelamatan Diri Tyson Fury dan Deontay Wilder

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 30 November 2018 | 20:25 WIB
Petinju kelas berat Tyson Fury (kiri mendapat tantangan dari Deontay Wilder (kanan) selepas pertandingan melawan Francesco Pianeta di Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara, Sabtu (18/8/2018). (TWITTER.COM/FRANK WARREN)

Hal itu tidak lepas dari motivasi Wilder untuk memberi kehidupan yang layak dan membahagiakan bagi putrinya, Naieya Wilder.

Apalagi, Naieya lahir dengan spina bifida alias kondisi yang menyerang tulang belakang.

Wilder yang saat itu baru berusia 19 tahun pun memutuskan untuk keluar dari kuliah dan berkarier sebagai petinju.

Padahal, kala itu Wilder merupakan salah satu pebasket kampus yang cukup bersinar.


Deontay Wilder menginginkan pertarungan melawan Anthony Joshua. (EXPRESS.CO.UK)

"Yang saya pikirkan saat itu adalah uang. Saya pikir semua petinju menghasilkan banyak uang dengan naik ke ring," ucap Wilder.

"Fokus saya adalah melakukan segalanya untuk membiayai kebutuhan putri saya," kata Wilder lagi.

Hingga sekarang, Naieya tetap menjadi pembimbing jalan hidup Wilder.

Hal itu pun diapresiasi Wilder dengan membuat tato bertuliskan "Road to Success" sebagai pengingat perjalanan hidupnya.

Kini, Tyson Fury dan Deontay Wilder tinggal menghitung jam untuk saling mengalahkan.

Siapa pun yang kelak tampil sebagai pemenang, pertarungan tersebut tetap akan menjadi salah satu bagian dari penyelamat hidup Fury dan Wilder.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P