Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perang Teluk kedua akhirnya mengusir rezim Saddam Husain dan anak-anaknya.
Sepak bola Irak mencoba bangkit dan bahkan berhasil lolos ke Olimpiade 2004. Namun, pelatih Bernd Stange mengundurkan diri setelah supir pribadinya dibunuh sebelum turnamen.
Baca Juga : Prediksi Xavi Hernandez Benar, Qatar Juara Piala Asia Kalahkan Jepang
Turnamen tersebut memunculkan beberapa talenta terang seperti gelandang serang Hawar Mulla Mohamed, Nashat Akram sang mesin di lini tengah, dan striker muda berbakat Younis Mahmoud.
Nama Mahmoud harum setelah ia membawa Irak menang 4-2 kontra Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo.
Irak akhirnya menembus semifinal dan finish peringkat keempat.
Pembelajaran ini mereka bawa ke tahun-tahun berikutnya walau pertengahan 2000-an masih waktu-waktu sulit di Irak.
Secara rata-rata, sekitar 100 orang dibunuh di Baghdad tiap hari. Situasi kurang kondusif itu membuat timnas Irak berlatih dan memindahkan laga kandang ke Uni Emirat Arab.
Jelang Piala Asia 2007, persiapan tim terganggu oleh isu sektarian karena di skuat Irak ada pemain Shia, Sunni, dan Kurdi.