Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baik Sean Gelael dan Rio Haryanto tidak bisa mendapat e-Licence melalui kriteria tersebut karena tidak berhasil mengoleksi satu poin pun dalam rentang 2017-2019.
Posisi terbaik Sean dalam tiga musim terakhir di Formula 2 adalah peringkat 15. Padahal, dia harus masuk peringkat 10 besar untuk meraup poin lisensi.
Sementara Rio absen membalap sejak setengah musim penampilan di F1 (2016) dan baru kembali mengaspal tahun ini dalam ajang Blancpain GT World Challenge Asia 2019.
Baca Juga: Tak Serumit F1, Formula E Diharapkan Bakal Tuai Kesuksesan di Jakarta
Kriteria kedua adalah calon pembalap sebelumnya telah memegang Super Licence.
Hanya Rio yang memiliki Super Licence, terlepas besar kemungkinan lisensi pembalap F1 miliknya sudah kedaluwarsa lantaran lama menghilang dari dunia balap.
Kriteria ketiga adalah telah tampil dalam tiga event Formula E. Baik Rio maupun Sean tidak ada yang memenuhi kriteria berikut.
Satu-satunya kesempatan Rio berada di balik kemudi mobil balap Formula E adalah saat tampil dalam tes di Sirkuit Valencia, Spanyol, pada Oktober 2017.
Menilik ketiga kriteria tersebut, praktis hanya Rio yang sudah mendapat lampu hijau untuk tampil dalam balapan Jakarta E-Prix tahun depan.
Baca Juga: Turun Pada Formula E, Mantan Rekan Rio Haryanto Merasa Jadi Pembalap Lagi