Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Solusi dari Malaysia untuk Klub yang Masih Telat Bayar Gaji Pemain

By Estu Santoso - Minggu, 22 Desember 2019 | 12:15 WIB
Pemain Sarawak FA asal Indonesia, Rian Firmansyah (kanan) saat mencoba mengamankan gawang mereka dari serangan pemain PDRM FA pada lanjutan Liga Premier Malaysia 2019, 27 April 2019. (facebook.com/malaysianfootballleague/)

Namun, para pemain juga seharusnya tidak membuat situasi itu sebagai alasan untuk bermain buruk.

”Jika ini adalah skenario ekonomi sepak bola musim depan, para pemain tidak punya pilihan selain beradaptasi dengan semua aspek mental dan gaya hidup mereka,” tutur Zulakbal.

”Tidak mungkin karena gaji yang kecil, mereka tidak ingin bermain maksimal.”

Efek main tak maksimal karena turun gaji diakui Zulakbal bakal berdampak buruk pada karier mereka di lapangan hijau.

”Para pemain juga akan rugi (jika main tak maksimal). Karena mereka perlu tahu, banyak pemain dapat menggantikan mereka dan tidak ada banyak tim lokal untuk saat ini,” ujar Zulakbal.

Baca Juga: Simpang Siur Kabar Kepergian Kiper Persebaya Surabaya Musim Depan

Baca Juga: Nasihat Panjang Park Hang-seo Untuk Shin Tae-yong, Singgung Masalah Agama di Indonesia

“Meskipun ada tim yang menginginkan jasa mereka, yang terbaik untuk para pemain adalah mereka bekerja keras.”

”Mereka juga perlu mengetahui kinerja mereka ketika menentukan jumlah gaji dan kontrak untuk musim mendatang,” tuturnya menambahkan.

”Jika mereka bermain buruk karena mereka memiliki gaji kecil saat ini, dikhawatirkan tim tidak akan menawarkan mereka kontrak baru di masa depan,” kata Zulakbal.