Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Siasat Kemenpora demi Cegah Penyelewengan Anggaran Pelatnas Olimpiade 2020

By Wila Wildayanti - Selasa, 11 Februari 2020 | 15:05 WIB
Penandatanganan MoU Dana Pelatnas Olimpiade Tokyo 2020 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (11/2/2020). (WILAWILDAYANTI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan anggaran untuk pelatnas Olimpiade Tokyo 2020 akan dikirim langsung dari Kementrian Keuangan.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk Olimpiade Tokyo 2020 bersama tiga cabang olahraga.

Tiga cabang olahraga itu adalah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), dan Persatuan Angkat Berat Binaraga dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI).

Menpora Zainudin Amali mengatakan mekanisme pencairan dana akan ditransfer langsung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui KPPN ke rekening masing-masing cabor.

Baca Juga: Kemenpora dan 3 Cabor Tanda Tangani MoU Terkait Olimpiade Tokyo 2020

"Transfernya akan dari Kemenkeu langsung ke cabor masing-masing tanpa mampir ke Kemenpora," kata Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

"Dari awal saya menjabat, saya sampaikan tidak boleh ada satu rupiah pun uang negara yang diselewengkan baik di Kemenpora ataupun yang lain," ujar Zaiunudin.

"Kami bilang juga kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan National Olimpic Comitte (NOC) untuk mengawasi penggunannya anggaran."

Penandatanganan MoU bersama tiga cabang olahraga ini didasari dari hasil review dan seleksi yang dilakukan Kemenpora.

PBSI dengan usulan 28 atlet (24 elite dan 4 junior) dan 14 agenda tryout mendapatkan anggaran sekitar Rp18,618 miliar dari pengajuan Rp3,2 miliar.

Bulu tangkis berpotensi untuk meloloskan 12 atlet dengan dua wakil dari setiap sektor dan target satu medali emas dari ganda putra.

Untuk angkat besi bakal memberangkatkan dengan 13 atlet dengan susunan 4 elite, 5 pelapis, dan 4 junior, serta empat usulan kejuaraan untuk tryout.

PB PABBSI selaku induk olahraga nasional mendapatkan anggaran sekitar Rp10 miliar dari Rp11,9 miliar yang diajukan.

Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Ini Terancam Batal Tampil pada Olimpiade karenaTerlambat Daftar Ikuti All England

PB PABBSI memiliki potensi meloloskan dua atlet dengan satu atlet ditargetkan merebut satu medali emas dari nomor 61 kg putra, yakni Eko Yuli Irawan.

Sementara cabor voli mengajukan 12 atlet dengan susunan 8 elite dan 4 pelapis beserta usulan 5 agenda tryout.

Pemerintah menyetujui anggaran sekitar Rp3,2 miliar dari Rp3,6 miliar yang diajukan PBVSI sebelumnya.

Total anggaran untuk ketiga cabor mencapai Rp32,5 miliar. Adapun anggaran keseluruhan untuk semua cabor menuju Olimpiade 2020 adalah Rp99 miliar.

Baca Juga: Greysia Polii: Passion Saya di Bulu Tangkis Masih Tetap Ada

Zainudin menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini sudah melalui berbagai proses dan verifikasi berkali-kali.

"Kemenpora melakukan verifikasi dan verifikasi itu sendiri tidak dilakukan sekali tapi berkali-kali dan yang lolos di tahap pertama adalah 3 cabor itu," ucap Zainudin.

"Selamat kepada tiga cabor itu dan cabor yang lain menyusul," tutur Zainudin.

Pencairan akan dilakukan melalui dua tahap.

Dana yang cair pada tahap pertama akan sebesar 70 persen dari total anggaran. Sementara pencairan tahap kedua sebesar 30 persen.

Pencairan tahap kedua dan baru bisa dilakukan setelah cabor menggunakan minimal 80 persen dari dana tahap pertama dan menyerahkan LPJ kepada Kemenpora.

Baca Juga: ASEAN Para Games 2020 Diundur Lagi karena Wabah Virus Corona

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P