Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengalaman buruk bisa mengubah kepribadian manusia. Namun tak selamanya hal itu berdampak negatif, Valentino Rossi menjadi contohnya.
Valentino Rossi baru saja merayakan ulang tahun yang ke-41 pada Minggu (16/2/2020). Kendati semakin menua, tidak ada pertanda adanya niat Rossi untuk berhenti membalap.
Rossi memang belum memutuskan masa depannya selepas kontrak dengan Yamaha habis pada akhir 2020, tetapi dia telah menyatakan bahwa terus berlomba merupakan tujuannya.
Karier Rossi di ajang balap motor sangat panjang.
Sejak debut di kejuaraan dunia 125cc pada 1996, Rossi sudah melakoni 402 hingga balapan seri pamungkas MotoGP 2019 di Valencia, Spanyol, pada November silam.
Pembalap berjuluk The Doctor itu bahkan sudah 20 tahun berkiprah di kelas premier (500cc/MotoGP).
Saat pembalap seangkatannya sudah pensiun, Rossi seolah tak jemu untuk berkompetisi bersama rival-rivalnya yang jauh lebih muda.
Sebagai perbandingan, kontestan MotoGP yang paling dekat dengan usia Rossi adalah Andrea Dovizioso (Ducati), yang tahun ini 'baru' akan berusia 34 tahun.
Baca Juga: Sudah 'Uzur', Valentino Rossi Hanya Kalah Tua dari 6 Sirkuit di MotoGP 2020
Kemampuan dalam menjaga kondisi tubuh tetap bugar menjadi salah satu alasan di balik karier panjang yang dimiliki Valentino Rossi.
Pembalap yang berdomisili di Tavulia itu juga jarang mengalami cedera serius. Rossi justru lebih sering mendapat masalah saat berlatih di luar lintasan.
Tidak mengherankan jika Rossi sanggup mencatat rekor 230 penampilan beruntun sejak debut pada 1996 hingga terpaksa absen akibat cedera parah dalam latihan bebas di Mugello pada 2010.
Rossi sendiri pernah mengakui bahwa dia bukan pembalap yang terlalu agresif dalam mengambil risiko ketika mengaspal di lintasan.
"Dalam karier saya, juga ketika saya masih muda, saya tidak mengambil banyak risiko," kata Rossi dalam film dokumenter Hitting The Apex (2015).
"Saya mengambil risiko tetapi tidak melebihi dari apa yang saya butuhkan. Graziano mengambil lebih banyak risiko daripada saya," imbuhnya setengah bercanda.
Sifat The Doctor yang lebih senang bermain aman berasal dari Graziano Rossi, ayahnya. Akan tetapi, tabiat itu tidak diturunkan secara langsung oleh sang ayah.
Rossi justru mempelajarinya dari trauma akibat kenangan buruk tentang kecelakaan parah yang dialami ayahnya.
Baca Juga: Hilangnya Senjata Andalan Bikin Marc Marquez Terancam Gagal Juara
Sebagai informasi BolaSporter, Graziano Rossi juga pernah mencicipi kerasnya persaingan grand prix balap motor.
Prestasi pria kelahiran Pesaro tersebut menanjak pada akhir dekade 1970an hingga melakoni beberapa musim di kelas utama 500cc.
Karier Rossi senior tak bertahan lama. Insiden di Imola pada 1982 hampir merenggut nyawanya. Usai pulih dari cedera, dia pensiun dan hijrah ke balap reli.
"Saya tumbuh besar dan belajar dari dia. Seorang anak belajar dari kesalahan ayahnya," ujar Valentino Rossi.
"Memori buruk, banyak kecelakaan, banyak cedera, itu menakutkan karena dia ayah saya," tandasnya.
Dalam wawancara dengan Il Resto del Carlino, Graziano Rossi mengaku bahwa dia tidak berharap sang putra mengikuti jejaknya sebagai pembalap.
Ketika minat dengan dunia balap muncul, Rossi kecil diarahkan untuk menggeluti ajang balap mobil. Hanya saja, masalah finansial mengubah rencana keluarga Rossi.
"Saat itu tekanan yang saya rasakan berkurang. Saya mencoba memasukannya ke balap mobil tetapi tidak memiliki uang, itu merupakan olahraga orang kaya," tutur Graziano Rossi.
Valentino Rossi melakoni debut balap motor saat usianya 14 tahun.
Apa yang terjadi sesudahnya telah diketahui, Rossi membuat ayahnya bangga dengan menyabet sembilan gelar juara dunia dan menjadi sosok berpengaruh di MotoGP.
Baca Juga: Ditanya Relasi dengan Rossi, Lorenzo Ungkap 1 Kalimat yang Selalu Dikatakannya kepada The Doctor
Baca Juga: Bos Petronas SRT Sudah Kepikiran Duetkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, tetapi...