Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jae-hoon menceritakan semua berawal pada 2010, yang mana saat itu ia pindah ke Daegu FC, setelah sebelumnya sudah memperkuat Daejeon Citizen empat tahun lamannya.
Tetapi saat itu Jae-hoon harus mengalami cedera parah sehingga harus melakukan operasi dan tepat setelah itu ia tak bisa mendaftarkan diri di liga kasta tertinggi Korea Selatan.
Hal itu karena pendaftaran sudah ditutup, tapi ia mendapatkan tawaran untuk bermain di Liga 2 di Korea Selatan, namun ia mengaku tidak berminat akan hal itu.
Sebagai pemain profesional tentu saja bermain di liga utama menjadi tujuan utama semua pemain, sebab itulah ia memilih untuk istirahat total selama enam bulan untuk pemulihan kondisi.
Melewati proses penyembuhan cedera selama enam bulan itu membuatnya menjadi lebih baik dan tak lama setelah itu ia mendapatkan tawaran dari klub di Indonesia.
“Setelah Juli membaik, saya mendapat tawaran dari Persela Lamongan dan saya datang ke Lamongan untuk tanda tangan kontrak. Tapi tidak jadi karena nilai kontrak tidak cocok dan saya kembali ke Korea,” kata Yoo Jae-hoon Kepada BolaSport.com.
Baca Juga:
“Sambil menunggu pembukaan transfer pemain untuk Liga 1 Korea (K-League), 1 pekan kemudian, agen di Indonesia menghubungi dan menawarkan agar saya bergabung dengan Persipura Jayapura, tentu nilai kontrak cocok, dan akhirnya berangkat lagi ke Indonesia dan langsung ke Papua,” ucapnya.
Bersama Persipura Jayapura, Jae-hoon tercatat sebagai salah satu pemain atau tepatnya pemain terbaik pada 2013.
Datang ke Indonesia sebagai penjaga gawang tim yang memiliki catatan bagus di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air pada masa itu tentu membuatnya lebih termotivasi.