Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengenal Tangan Kanan Pep Guardiola di Man City, Juanma Lillo: Mantan Pelatihnya, Pernah Dibantai 8-0

By Beri Bagja - Rabu, 10 Juni 2020 | 06:20 WIB
Juanma Lillo dan Pep Guardiola dalam pertandingan Liga Spanyol antara Barcelona kontra Almeria. (TWITTER.COM/INSIGHT_TRENDS)

BOLASPORT.COM - Pep Guardiola mengangkat Juanma Lillo sebagai tangan kanannya di Manchester City untuk menggantikan peran Mikel Arteta. Siapa sebenarnya asisten baru Pep ini?

Selasa (9/6/2020), Manchester City mengumumkan penunjukan Juanma Lillo sebagai anggota staf kepelatihan Pep Guardiola.

Pria Spanyol berusia 54 tahun itu akan membantu tugas Pep sebagai asisten untuk mengisi pos sepeninggal Mikel Arteta, yang hengkang menjadi pelatih kepala Arsenal.

Lillo merupakan pilihan final bagi Man City setelah dikaitkan dengan kandidat lain semodel eks kapten The Citizens, Vincent Kompany, dan mantan bintang Spanyol, Xabi Alonso.

Bagi Pep, bergabungnya Lillo merupakan ajang reuni setelah mereka dipertemukan dalam satu tim 14 tahun silam.

Lillo bukan sosok asing lagi buat Pep. Relasi mereka terbilang unik.

Baca Juga: Man United Gagal Uji Tanding gara-gara Pemain Lawan Positif Covid-19

Baca Juga: VIDEO - Barcelona Bakar Mimpi Juventus Raih Treble Winners di Final Liga Champions 2015

Baca Juga: VIDEO - Pemain Israel Salto Mirip Cristiano Ronaldo, Calon Gol Terbaik Dunia Tahun Ini

Lillo tak lain adalah pelatih Pep Guardiola di klub terakhirnya sebagai pemain, Dorados de Sinaloa, di Meksiko.

Pep merasakan ditempa Lillo selama 6 bulan pada 2006.

Meski singkat, kerja sama dengan Lillo sangat berkesan bagi Pep sampai-sampai dia menyebut sang pelatih sebagai salah satu sosok yang menginspirasi dalam menerapkan gaya permainan tim.

Setelah Pep menjadi pelatih dan menapaki era gemilang di Barcelona, keduanya bertemu sebagai rival di Liga Spanyol dengan Lillo menukangi Almeria.

Pada laga pekan ke-12 LaLiga 2010-2011, Pep malah balik "mengajari" mantan pelatihnya itu sepak bola dengan membantai Almeria 8-0.

Itu adalah tahun terakhir Lillo menukangi klub Spanyol sebagai pelatih kepala sebelum melanglang buana ke berbagai negara.

Selain di Eropa, Lillo mencoba peruntungan di klub Kolombia, Millonarios, menjadi asisten pelatih timnas Chile, menukangi Vissel Kobe di Jepang, dan terakhir memoles klub China, Qingdao Huanghai, pada 2019.

Di Vissel Kobe, ia melatih eks kapten Barcelona dan anak buah Guardiola, Andres Iniesta.

Adapun di Huanghai, ia membantu klub promosi ke Liga Super China dengan lini tengah yang dikomandoi mantan bintang Man City, Yaya Toure.

Baca Juga: Bukan Latih Barcelona atau Man City, Inilah Karier Impian Pep Guardiola

Baca Juga: RESMI - Skenario Darurat Liga Italia, Sistem Play-off atau Tanpa Juara Sama Sekali

Baca Juga: Lewandowski Jalani Musim Tertajam, Messi dan Ronaldo Mah Lewat!

Jauh sebelumnya, pada 1994 Lillo mencetak rekor sebagai pelatih termuda yang menangani klub kasta teratas Liga Spanyol.

Rekor itu dia catatkan saat masih berusia 29 tahun dengan membesut Salamanca.

Hidup pria kelahiran Tolosa, Spanyol, itu memang didedikasikan untuk menjadi pelatih karena dia sudah bergelut dengan dunia racik strategi sejak berusia belasan tahun.

TWITTER.COM/ETIHADTALK
Juanma Lillo (kiri) saat melatih tim Dorados yang diperkuat Pep Guardiola sebagai pemain (dua dari kiri).

Dalam 37 tahun kariernya, Lillo tidak mendapat gelar bergengsi apa pun.

Meski begitu, keteguhan dan pengetahuan pria bernama lengkap Juan Manuel Lillo Diez ini dalam filosofi membangun tim bisa meyakinkan petinggi Man City buat menjadikannya bawahan dari mantan anak asuhnya.

"Pengalamannya yang kaya di tiga benua dan bekerja dengan sejumlah nama terkenal di dunia sepak bola akan menjadi aset tak ternilai bagi Pep dan timnya," ujar Direktur Sepak Bola Man City, Txiki Begiristain.

"Kami senang menyambut Juanma ke Manchester City," katanya, dikutip BolaSport.com dari situs klub.

Baca Juga: Tambal Pertahanan, Pep Guardiola Ingin Reuni dengan Anak Asuhnya di Barcelona

Lillo, yang diidentifikasi sebagai penggemar filosofi Johann Cruyff serta metode Marcelo Bielsa, seperti halnya Pep, antusias menyambut petualangan baru saat Liga Inggris dimulai kembali dalam waktu dekat.

"Hubungan saya dengan Pep terjalin sejak beberapa tahun lalu dan saya bahagia bergabung untuk menjadi bagian tim yang menyenangkan ini," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P