Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Mentega berarti lembut sehingga Anda tidak menyadari motornya melaju dengan cepat. Fabio pun begitu," kata Wilco Zeelenberg, dilansir BolaSport.com dari MotoGP.com.
"Lorenzo juga tidak membuat kesalahan. Ini menjadi masalah yang penting bagi Lorenzo untuk menang. Dia akan marah dengan dirinya jika membuat kesalahan."
"Dia ingin sangat presisi dalam menggunakan palu untuk mendapatkan waktu lap yang sangat cepat dan ritme yang tinggi. Itulah yang dilakukan Fabio di Jerez."
Sementara Quartararo dan Lorenzo memiliki kemiripan di dalam lintasan, kedua pembalap tersebut bertolak belakang saat di luar lintasan.
Baca Juga: Johann Zarco Bakal Buktikan Diri Pantas Naik Kelas ke Tim Pabrikan
Zeelenberg menjelaskan Lorenzo akan berubah menjadi sosok yang introvert saat akhir pekan balapan tiba. Dia akan mengisolasi diri agar mendapatkan fokus yang dibutuhkan.
Adapun Quartararo memiliki pendekatan yang berbeda. Dia justru lebih santai dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya tanpa kehilangan konsentrasinya.
"Fabio sangat ekstrovert. Dia mudah untuk diajak berbicara, dia tidak kehilangan fokus karena orang lain," tutur mantan pembalap GP250 tersebut.
"Dia ingin bermain-main, bercanda. Bahkan sebelum balapan dia lebih senang kami bercanda dengannya di baris start daripada bersikap serius dan penuh tekanan."
Baca Juga: Marc Marquez Cedera, MotoGP 2020 Berpotensi Lahirkan Juara Dunia Baru