Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, tidak akan terdampak jika para pembalap Yamaha mendapat penalti poin pada MotoGP 2020.
Yamaha tengah menjadi sorotan karena skandal mesin ilegal pada MotoGP 2020.
Yamaha terbukti menggunakan klep yang berbeda dari desain mesin yang dihomologasikan pada seri balap pembuka MotoGP Spanyol 2020.
Pelanggaran itu membuat Yamaha mendapatkan hukuman pengurangan poin.
Baca Juga: Jadwal Sementara MotoGP 2021 - MotoGP Indonesia Jadi Seri Cadangan
Yamaha kehilangan 50 poin pada klasemen konstruktor, hasil pelipatgandaan poin yang mereka dapat dari kemenangan Fabio Quartararo pada MotoGP Spanyol 2020.
Tim pabrikan Monster Energy Yamaha dan tim satelit Petronas SRT juga mendapatkan pengurangan poin, masing-masing 20 dan 37.
Sementara itu, keempat penunggang YZR-M1: Maverick Vinales, Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli lolos dari hukuman pengurangan poin.
Vinales dkk. dianggap tidak mendapat keuntungan, lebih-lebih dengan masalah keandalan yang memaksa mereka harus 'irit' dalam penggunaan mesin.
Baca Juga: Bos Ducati Perjuangkan Posisi Adik Valentino Rossi di Avintia pada MotoGP 2021
Lolosnya para pembalap Yamaha dari sanksi pengurangan poin menimbulkan pro dan kontra di kalangan pembalap.
Juara bertahan, Marc Marquez (Repsol Honda), menulis sindiran terhadap keputusan Federasi Motor Internasional (FIM) terhadap pelanggaran yang dibuat Yamaha.
"Sekarang tampaknya pembalap tidak tidak mendapat benefit dari keunggulan mekanis," tulis Marc Marquez dalam kicauannya di Twitter.
Hal senada juga diungkapkan oleh pembalap Aprilia, Aleix Espargaro. Espargaro menilai tidak adil jika hanya poin tim yang dikurangi.
Baca Juga: Alex Marquez: Yamaha 'Curang' dan Para Pembalap Mengetahuinya
"Saya kurang setuju dengan anggapan pembalap tidak diuntungkan dari perubahan spesifikasi mesin," kata Espargaro, dilansir dari The-Race.
"Itu tidak benar karena setiap kali saya mendapat mesin baru, saya merasakan tenaga yang lebih besar."
"Apa yang sudah diatur sudah jelas, Anda tidak bisa mengganti spesifikasi mesin jadi saya rasa tidak adil jika hanya mngurangi poin dari tim dan konstruktor," imbuhnya.
Lantas, bagaimana jadinya jika para pembalap Yamaha mendapat pengurangan poin karena pelanggaran yang dilakukan pabrikan mereka?
Baca Juga: MotoGP Eropa 2020 - Franco Morbidelli Akan Manfaatkan Status Kuda Hitam
Dikutip dari Motorsport Magazine, hukuman yang didapat kedua tim Yamaha dihitung dari jumlah poin mereka ketika memakai persediaan mesin dari GP Spanyol.
Alhasil, jumlah penalti yang akan didapat Maverick Vinales dkk. jika pengurangab poin diterapkan bisa dihitung dari sana.
Petronas SRT mendapat penalti 37 poin yang terdiri dari 25 poin milik Quartararo dan 12 poin milik Morbidelli ketika mereka memakai mesin ilegal tersebut.
Quartararo hanya mengunakan mesin terlarang itu pada seri pembuka GP Spanyol di mana dia keluar sebagai pemenang.
Baca Juga: Update Pembalap MotoGP 2021 - RESMI, Adik Valentino Rossi Gabung Tim Satelit Ducati
Pada balapan yang sama Morbidelli mendapat 11 poin setelah finis di posisi kelima. Morbidelli memakainya lagi pada seri GP Styria dengan hasil finis di posisi ke-15 (1 poin).
Beralih ke tim pabrikan Monster Energy Yamaha, seluruh poin yang diambil berasal dari sumbangsih Vinales ketika menjadi runner-up balapan GP Spanyol.
Pembalap berjuluk Top Gun itu sebenarnya sempat kembali memakai mesin yang sama pada GP Styria. Namun, dia tidak mendapat poin karena gagal finis.
Satu-satunya pembalap Yamaha yang tidak akan terkena dampak pengurangan poin adalah Rossi.
Baca Juga: Sebastian Vettel Tak Sabar Gabung Aston Martin Musim Depan
Pasalnya, tidak ada poin yang dihasilkan Valentino Rossi dari mesin terlarang tersebut.
Rossi memakai mesin ilegal itu pada seri balap GP Spanyol di mana dia gagal finis karena motornya mogok di tengah perlombaan.
Sama seperti Fabio Quartararo, The Doctor tidak pernah lagi menggunakan mesin ilegal tersebut di sisa kompetisi MotoGP 2020.
Mesin ilegal yang dibawa Yamaha pada MotoGP 2020 di satu sisi menjadi senjata makan tuan karena kemunculan masalah keandalan mesin.
Baca Juga: Balapan F1 di Jeddah Musim 2021 Akan Diadakan pada Malam Hari
Para pembalap Yamaha hampir tidak pernah lagi memakai seluruh mesin yang mereka bawa pada seri balap GP Spanyol.
Beberapa mesin bahkan resmi ditarik Yamaha dari alokasi untuk diselidiki.
Jumlah mesin yang terbatas membuat Yamaha harus mengurangi daya pacu motor demi memperpanjang masa pakai.
Namun, situasi tersebut tetap mengancam para rider Yamaha untuk mengambil mesin di luar alokasi demi tampil kompetitif hingga akhir musim.
Baca Juga: Setelah Antar Mercedes, Lewis Hamilton Juga Bisa Raih Gelar Juara Dunia ke-7
Maverick Vinales menjadi pembalap motor M1 pertama yang merasakan konsekuensi itu.
Vinales harus start dari pitlane pada balapan MotoGP Eropa karena memasang mesin keenam pada musim ini.
Pembalap Spanyol itu khawatir mesin yang dipakainya sekarang bisa rusak sewaktu-waktu dan malah membahayakan dirinya serta pembalap lain.
Dalam hal ini, lagi-lagi Valentino Rossi lebih 'mujur' daripada pembalap Yamaha lain.
Usia mesin Rossi lebih rendah daripada pembalap Yamaha lain karena dia absen dua kali pada seri MotoGP Aragon dan MotoGP Teruel.
Baca Juga: Bukan Valentino Rossi, Inilah Pembalap Yamaha yang Belum Bermasalah