Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Insiden penyerangan bus yang melibatkan Conor McGregor dalam upaya mengganggu Khabib Nurmagomedov ternyata berdampak pada mental Rose Namajunas.
Kembali pada masa lalu, Conor McGregor, pernah melancarkan serangan untuk merusak bus yang ditumpangi Khabib Nurmagomedov jelang UFC 223.
Saat itu, Conor McGregor menargetkan Khabib Nurmagomedov untuk menjadi korban dengan menghancurkan kaca-kaca bus yang ditumpangi oleh sederet petarung UFC lainnya.
Padahal,.beberapa petarung yang berada di dalam bus itu adalah para peserta yang akan bertarung pada UFC 223, April 2018 lalu.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Ungkap Akan Kembali ke UFC jika Dapat Restu Ibunya
Kejadian tersebut telah memakan korban beberapa petarung UFC, seperti Michael Chiesa dan Ray Borg.
Kedua petarung itu sama-sama harus keluar dari pertarungan setelah dijadwalkan untuk masuk octagon pada UFC 223.
Chiesa keluar dari pertarungan melawan Anthony Pettis, sedangkan Borg mundur dari duel menghadapi Brandon Moreno.
Peristiwa itu tidak melukai fisik dari petarung wanita UFC, Rose Namajunas.
Akan tetapi, serangan yang dilakukan segerombolan McGregor itu telah mengganggu mental Namajunas.
Baca Juga: Kini Jadi Pemandu Wisata, Pemain Timor Leste Ini Sebut Persija Jadi Mantan Terindah
Berbicara melalui segmen Year of the Fighter di UFC Fight Pass, Namajunas menceritakan pengalaman yang membuatnya trauma karena insiden penyerangan bus itu.
"Rasanya seperti selamanya berada di dalam bus itu, karena saya awalnya tidak tahu siapa yang menyerang kami," kata Namajunas dikutip BolaSport.com dari MMA Fighting.
"Tiba-tiba saya melihat sesuatu menghantam di bagian jendela saya dan kemudian salah satu penjaga keamanan menangkap salah satu pria itu."
"Saya tidak tahu itu Conor awalnya. Ketika dia melempar sesuatu, bus mundur ke arah lift tepat sesuatu yang dia lempar hampir mengenai jendela saya."
"Seandainya bus itu tidak bergerak, maka sesuatu akan mengenai jendela bagian saya duduk," katanya menambahkan.
Baca Juga: Akan Bertemu Conor McGregor di UFC 257, Khabib Nurmagomedov Bilang Begini
Menurut Namajunas, dia merasa lega bahwa yang melakukan penyerangan adalah McGregor bukan segerombolan preman tak dikenal.
Namajunas masih menderita trauma karena insiden yang pernah menghantuinya saat masih kecil.
"Di pikiran saya, begitu saya tahu itu Conor, saya sedikit lega, tetapi saya masih gelisah," ucap petarung 28 tahun itu.
"Tragedi itu membawa saya ke peristiwa saat saya masih kecil. Ketika saya pergi ke sekolah dengan menaiki bus yang melewati lingkungan buruk, orang-orang melempar kotoran ke bus kami," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Menangi Penghargaan Golden Foot, Lionel Messi Saja Tak Punya
Pada peristiwa penyerangan bus yang dilakukan McGregor, Namajunas hanya bisa berdoa memohon keselamatan pada Tuhan.
"Saya berdoa kepada Tuhan dan kemudian itu membuat saya merasa sedikit lebih baik, dan membuat saya melewati saat-saat yang sulit," imbuh Namajunas.
Pada ajang UFC 223, Namajunas merupakan pemegang sabuk juara UFC divisi Women's Strawweight.
Dia dijadwalkan untuk mempertaruhkan sabuk juara miliknya dengan menghadapi Joanna Jedrzejczyk.
Beruntung, sosok berjuluk Thug Rose itu berhasil mengalahkan Jedrzejczyk.
Baca Juga: Valentino Rossi Akan Berhenti Balapan Tanpa Kembali ke Yamaha
Meski begitu, ada sebuah cerita yang membuat Namajunas pada akhirnya memilih tetap tampil di ajang UFC 223.
"Sulit untuk sampai ke arena, sangat sulit. Karena saya sangat stress akibat insiden di bus dan kembali ke arena dengan lift yang sama, kemudian ada suara bus yang bising," tutur Namajunas.
"Saya sangat tegang ketika Trevor Wittman (pelatihnya) memegang tangan saya. Saya mengepal tangan saya dengan sangat erat."
"Saya membalikkan tangan saya dan tangan saya berdarah. Saya seperti pria, saya harus santai. Saya perlu bernapas atau sesuatu," ucapnya lagi.
Baca Juga: Tak Bahagia di Manchester United, Paul Pogba Biarkan Saja Pergi!
Setelah kejadian penyerangan bus, McGregor tidak dijebloskan ke penjara dan memilih membayar ganti rugi serta melakukan aksi pelayanan masyarakat.
Di samping itu, Khabib Nurmagomedov tidak mengalami luka-luka dan tampil pada ajang UFC 223.
Kala itu, Nurmagomedov berhasil mengalahkan Al Iaquinta melalui kemenangan keputusan angka setelah bertarung selama lima ronde.
Kesuksesan tersebut, membuat sosok berjuluk The Eagle itu meraih sabuk juara kelas ringan UFC untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Marc Marquez Tidak Berharap Alex Marquez untuk Naik Podium Tahun Ini