Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Anda dapat memilih untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan itu dan memilih untuk mengatakan 'Oh, saya di sini hanya untuk berbicara tentang pertandingan'."
"Akan tetapi, selama lima tahun terakhir saya telah berusaha untuk tidak melakukannya."
"Saya pikir ada beberapa poin penting yang harus dibuat dan mungkin masalah yang kami bantu untuk membuat perbedaan."
"Jadi, saya akan selalu mendorong pemain untuk memiliki pandangan mereka sendiri."
"Kami bisa saja berbeda pandangan di beberapa bidang, tapi kami memiliki lingkungan yang matang. Kami ingin orang-orang berpengetahuan luas yang memiliki pendapat," ucapnya lagi.
Protes yang dilakukan para pemain sepak bola terhadap Qatar itu terkait dengan pelanggaran HAM dalam persiapan Piala Dunia 2022.
Menurut laporan The Guardian pada bulan lalu yang dikutip BolaSport.com, sebanyak 6.500 lebih pekerja migran telah meninggal di Qatar dalam 10 tahun terakhir selama persiapan kompetisi akbar itu.
Dengan demikian, rata-rata 12 pekerja yang berasal dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka ini telah meninggal setiap minggunya sejak Desember 2010.
Dalam 10 tahun terakhir, Qatar telah memulai program pembangunan yang sebagian besar untuk persiapan ajang empat tahunan itu.
Baca Juga: Soroti Kematian 6.500 Pekerja, Pesepak Bola Ramai-ramai Protes Qatar
Selain tujuh stadion baru, lusinan proyek besar telah diselesaikan atau sedang berjalan, termasuk bandara baru, jalan raya, sistem transportasi umum, dan hotel.