Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saking senangnya dengan keberhasilan membendung usaha Neymar, Zinchenko bahkan tertangkap kamera merayakan hal tersebut dengan John Stones seolah-olah dia baru saja mencetak gol.
Namun, tetap saja momen bek berusia 24 tahun ini merayakan keberhasilan Manchester City lolos ke final seolah menampilkan makna lebih mendalam ketimbang selebrasinya yang lain.
Meskipun emosi dari keberhasilan itu cukup untuk membuat para pemain Man City menangis terharu, bagi Zinchenko ada cerita yang jauh lebih besar yang dibawanya.
Dilansir BolaSport.com dari Sportbible, Zinchenko terpaksa melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang saudara saat usianya 17 tahun dan memutuskan kontraknya dengan Shakhtar Donetsk.
Pemain kelahiran Radomyshl, sebuah kota kecil di Ukraina, ini sempat mengabiskan waktu enam tahun bersama Shaktar Donetsk dan didapuk sebagai kapten tim U-19.
Baca Juga: Sialnya PSG Lawan Man City: Sudah Pemainnya Dimaki Wasit, Kalah Pula
Kepindahannya ke Rusia pada 2014 karena perang itu membuat Zinchenko tidak memiliki klub selama lima bulan.
Selama periode tersebut, Zinchenko memutuskan untuk berlatih di jalanan Moskow sendirian dan akhirnya menarik perhatian klub Rusia, FC UFA.
Setelahnya, dia menandatangani kontrak dengan FC UFA dan memulai karier profesionalnya di sana pada Februari 2015.
Zinchenko memainkan 33 pertandingan untuk UFA sebelum menandatangani kontrak dengan Manchester City pada 2016 saat usia 19 tahun, hanya sehari setelah Pep Guardiola diresmikan sebagai pelatih.
Dipinjamkan ke PSV Eindhoven selama satu musim, dia tampak ditakdirkan untuk menjadi pemain yang akan dijual Man City untuk mendapatkan sedikit keuntungan tanpa dia pernah memainkan permainan kompetitif.
Pasalnya, selepas dari masa peminjaman pada musim 2017-2018, Zinchenko sempat diizinkan untuk hengkang dari Man City.
Namun, pemain berpostur 175 cm itu memutuskan untuk bertahan dan memperjuangkan tempatnya di skuad utama.
Pada musim perdananya bersama tim utama, dia mampu mencatatkan delapan penampilan di Liga Inggris.
Dia juga berhasil meraih gelar Liga Inggris pertamanya pada 2017-2018 saat usianya 21 tahun, lalu mencatatkan 29 penampilan ketika Man City memenangi treble domestik pada 2018-2019.
Pada musim ini, Zinchenko mengalami awal yang sulit dengan cedera dan karantina karena COVID yang memaksanya bermain hanya 12 menit dari 14 pertandingan liga pembuka Man City.