Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final EURO 2020 - Adu Penalti di Wembley, Kisah Horor Gareth Southgate dalam Dua Bab

By Lariza Oky Adisty - Senin, 12 Juli 2021 | 08:45 WIB
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, memeluk Bukayo Saka yang gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. (TWITTER.COM/TURNIPDODGER)

Southgate sudah menyediakan jawaban soal keputusannya memilih Saka. 

“Kegagalan Saka adalah tanggung jawab saya. Saya menentukan penendang dari apa yang saya lihat pada sesi latihan,” kata Southgate usai laga.

“Kami menang sebagai tim, dan tentu akan kalah sebagai tim. Namun, keputusan soal memilih penendang penalti ada di tangan saya.” 

“Jadi, tanggung jawab ada pada saya,” tutur Southgate.

Perjalanan Gareth Southgate di EURO 2020 bersama Inggris buat banyak orang mungkin tak ubahnya sebuah kisah fiksi. 

Tak sedikit yang memprediksi atau berharap ‘film’ ini punya happy ending untuk beragam alasan.

Untuk sepak bola Eropa, punya raja baru. Untuk generasi Inggris yang akhirnya bisa menjawab ekspektasi. Untuk Southgate membayar utangnya. Untuk memuaskan dahaga gelar suporter The Three Lions. Untuk sepak bola yang akhirnya ingat letak rumahnya. 

Namun, hidup bisa lebih aneh daripada kisah fiksi. Plot twist-nya pun tak jarang lebih kejam dari yang terlihat di layar kaca. 

Kita semua sudah tahu akhir ceritanya. Sepak bola belum mau pulang ke rumah. Senin subuh WIB, sepak bola memilih ikut ke Roma. 

Dua bab horor Gareth Southgate sudah tersaji dalam rentang waktu 25 tahun. 

Setelah hasil di Wembley pada Senin dini hari WIB,  masihkah ada jilid ketiga sekaligus penebusan untuk Southgate?  

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P