Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hendra mengaku bahwa kegagalannya bersama Ahsan pada Olimpiade Rio 2016 dikarenakan tekanan besar yang mereka tanggung kala itu.
Prestasi besar bukan satu-satunya alasan Ahsan/Hendra mendapat ekspektasi tinggi pada Olimpiade sebelumnya.
Ekspektasi tinggi juga hadir mengingat Ahsan/Hendra merupakan satu-satunya wakil Indonesia pada nomor ganda putra kala itu.
Kini, Ahsan/Hendra bisa sedikit bernapas lega. Sebab, mereka berada di situasi yang lebih baik ketimbang sebelumnya.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Punya Kans ke 16 Besar, Anthony Ginting Tak Mau Berpikir Terlalu Jauh
"Tentu saja akan ada tekanan. Mungkin waktu itu [Olimpiade Rio 2016] kami tidak bisa mengatasi tekanan," kata Hendra, dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
"Sekarang kami lebih rileks. Indonesia punya dua pasangan di ganda putra dan secara natural itu memengaruhi kondisi psikologis kami."
"Memiliki dua pasangan jauh lebih baik daripada hanya satu yang berkompetisi di Olimpiade," imbuh pemain yang pernah mendapatkan medali emas tersebut.
Ahsan/Hendra kali ini akan berbagi tekanan dengan kolega mereka, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Baca Juga: Bocah Ajaib Korea Raih Momentum ke Level Lebih Tinggi Usai Kalahkan Tai Tzu Ying