Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengaku lebih rileks menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan melakoni Olimpiade kedua mereka sebagai partner di sektor ganda putra pada Olimpiade Tokyo 2020.
Pengalaman bertanding sebelumnya membuat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sadar tekanan besar yang dihadapi atlet pada turnamen sebesar Olimpiade.
Apalagi, Ahsan/Hendra berangkat dengan menanggung beban medali mengingat bulu tangkis menjadi keran medali bagi Indonesia pada Olimpiade.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Belajar dari Mimpi Buruk di Rio
Pil pahit sudah pernah ditelan Ahsan/Hendra ketika menjalani debut mereka sebagai pasangan pada Olimpiade Rio 2016.
Berstatus juara dunia dan menjadi unggulan kedua, Ahsan/Hendra menjadi harapan besar Indonesia untuk meraih medali pada edisi ke-31 pesta olahraga dunia itu.
Namun, pasangan yang kini akrab dengan julukan The Daddies itu harus gigit jari langkah mereka sudah terhenti pada babak penyisihan grup.
Catatan 1 kemenangan dan 2 kekalahan tidak cukup membawa Ahsan/Hendra merebut posisi dua besar sebagai syarat untuk lolos ke fase gugur.
Baca Juga: Peraih Emas Olimpiade meski Tak Diunggulkan, Termasuk Taufik Hidayat
Hendra mengaku bahwa kegagalannya bersama Ahsan pada Olimpiade Rio 2016 dikarenakan tekanan besar yang mereka tanggung kala itu.
Prestasi besar bukan satu-satunya alasan Ahsan/Hendra mendapat ekspektasi tinggi pada Olimpiade sebelumnya.
Ekspektasi tinggi juga hadir mengingat Ahsan/Hendra merupakan satu-satunya wakil Indonesia pada nomor ganda putra kala itu.
Kini, Ahsan/Hendra bisa sedikit bernapas lega. Sebab, mereka berada di situasi yang lebih baik ketimbang sebelumnya.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Punya Kans ke 16 Besar, Anthony Ginting Tak Mau Berpikir Terlalu Jauh
"Tentu saja akan ada tekanan. Mungkin waktu itu [Olimpiade Rio 2016] kami tidak bisa mengatasi tekanan," kata Hendra, dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
"Sekarang kami lebih rileks. Indonesia punya dua pasangan di ganda putra dan secara natural itu memengaruhi kondisi psikologis kami."
"Memiliki dua pasangan jauh lebih baik daripada hanya satu yang berkompetisi di Olimpiade," imbuh pemain yang pernah mendapatkan medali emas tersebut.
Ahsan/Hendra kali ini akan berbagi tekanan dengan kolega mereka, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Baca Juga: Bocah Ajaib Korea Raih Momentum ke Level Lebih Tinggi Usai Kalahkan Tai Tzu Ying
Ekspektasi tinggi juga ditanggung Marcus/Kevin karena posisi mereka sebagai ganda putra nomor satu dunia dalam empat tahun terakhir.
Status Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra sebagai unggulan pertama dan kedua membuat publik berharap banyak dari sektor ganda putra pada Olimpiade Tokyo 2020.
Ahsan sendiri berharap dia dan Hendra bisa menunjukkan performa dan strategi terbaik mereka pada perhelatan Olimpiade kali ini.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Sepekan di Kumamoto, Begini Kondisi Tim Bulu Tangkis Indonesia
"Seperti Hendra bilang, kami tidak bisa melepaskan tekanan yang ada pada kami [pada Olimpiade Rio 2016]," sambung Ahsan.
"Kami mencoba meningkatkan level kami. Persiapan kami komplet tetapi performa kami memengaruhi kepercayaan diri kami. Itu tidak stabil."
"Jadi sekarang kami memperkuat mental dan kekuatan fisik serta meningkatkan persiapan kami lebih tinggi lagi, untuk tampil sebaik mungkin," sambungnya.
Bulu tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung pada 24 Juli-2 Agustus mendatang di Musashino Forest Sports Plaza.
Baca Juga: Jadwal Pebulu Tangkis Indonesia pada Fase Grup Olimpiade Tokyo 2020