Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sebelum Diskors Yamaha, Maverick Vinales Sudah Berbakat Bikin Gara-gara dengan Timnya Sendiri

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 12 Agustus 2021 | 20:54 WIB
Aksi pembalap Yamaha, Maverick Vinales, pada hari kedua MotoGP Portugal di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, 17 April 2021. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

BOLASPORT.COM - Maverick Vinales mendapat sorotan setelah dihukum Yamaha. Rupanya, ini bukan kali pertama Top Gun membuat masalah dengan timnya.

Kabar mengejutkan datang dari garasi tim Monster Energy Yamaha setelah membuat Maverick Vinales menepi pada seri balap ke-11 MotoGP Austria.

Yamaha memberi suspensi kepada Maverick Vinales setelah aksinya pada balapan MotoGP Styria yang berlangsung akhir pekan lalu.

Pada balapan pembuka rangkaian double header di Red Bull Ring itu Vinales mengoperasikan motornya dengan tidak wajar hingga berpotensi merusak mesin.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Diskors Yamaha, Maverick Vinales Absen pada MotoGP Austria 2021

"Yamaha menyimpulkan bahwa aksi sang pembalap berpotensi menyebabkan kerusakan signifikan bagi motor YZR-M1 miliknya," tulis Yamaha dalam pernyataan resmi.

Vinales disinyalir menggeber motornya hingga menyentuh rev limiter alias pembatas putaran mesin pada beberapa lap terakhir.

Kasus ini pun berpotensi memperburuk relasi antara Vinales dengan Yamaha sejak keduanya sepakat untuk berpisah pada akhir musim ini.

Seperti diketahui, Vinales sudah memutuskan untuk keluar dari Yamaha pada 2021, atau setahun lebih cepat dari kontrak yang ditekennya pada tahun lalu.

Baca Juga: Statistik Valentino Rossi Selama Berkarier pada MotoGP Belum Lengkap

Vinales dalam beberapa kesempatan mengungkapkan rasa frustasinya terhadap Yamaha.

Juara dunia satu kali tersebut merasa tidak mendapat dukungan yang cukup dari Yamaha terhadap masalah yang dialaminya dengan motor M1.

Meski perselisihan sudah terlihat, pernyataan resmi dari Yamaha bahwa ada upaya 'sabotase' dari Vinales tentu tidak diduga.

Vinales sendiri sejauh ini belum membeberkan sudut pandangnya.

Baca Juga: Detail Aksi Sabotase Maverick Vinales hingga Diskors Yamaha pada MotoGP Austria 2021

Hanya saja, catatan negatif pada masa lalu bisa menyulitkan pembalap asal Spanyol tersebut untuk memulihkan reputasinya.

Dikutip dari The-Race, Vinales sudah pernah berseteru dengan timnya sendiri ketika memperkuat Blusens-BQR di Moto3 pada 2012.

Vinales dikabarkan berselisih dengan manajer tim, Richard Jove, juga manajer pribadinya saat itu, hingga ingin memutus kontraknya yang tersisa setahun.

Tak menemukan kesepakatan dengan tim, tindakan ekstrem dilakukan Vinales dengan pulang ke rumahnya pada hari Jumat menjelang akhir pekan lomba GP Malaysia.

Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Misi Ducati Kembalikan Martabat Tim Setelah Babak Belur

"Sejak paruh musim, mereka tidak melakukan semua yang mereka bisa," kata Vinales yang waktu itu berada di posisi kedua klasemen, tertinggal 58 poin dengan 3 seri tersisa.

"Saya selalu memberikan yang terbaik, jadi saya ingin meninggalkan tim setelah tiga balapan terakhir dan mendapatkan perpisahan yang 'bersih'."

"Akan tetapi mereka tidak sepakat, jadi hari ini saya pulang ke rumah."

"Saya selalu ingin mengakhirinya dengan cara baik-baik tetapi jika mereka ingin bersikap keras maka kami juga akan bersikap keras."

Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Valentino Rossi Incar Hasil Terbaik di Sirkuit Terburuk Yamaha

Vinales secara terang-terangan menyebut timnya sebagai tim kelas dua dan tidak akan bisa membawanya merebut gelar juara.

Pulang ke rumah pun menjadi gertakan dari Vinales setelah ia mengatakan bersedia tampil hingga akhir musim jika tim mau melepaskan kontraknya.

Aksi mogok balapan yang dilakukan Vinales hanya bertahan satu seri.

Pada balapan berikutnya di Australia pembalap berusia kelahiran 12 Januari 1995 itu kembali ke tim dan meminta maaf atas tindakannya tersebut.

Baca Juga: Hati-hati Marquez, Pembalap MotoGP Sekarang Dapat 'Kartu Kuning' Jika Ugal-ugalan

Meski demikian, keinginan Vinales terkabul. Bluesens memutus kontraknya pada akhir musim.

Vinales kemudian bergabung dengan Calvo di mana dia langsung berhasil menjadi juara Moto3, cukup untuk menebus catatan kelam pada musim sebelumnya.

Sejak saat itu karier Vinales terlihat mulus. Dua tahun berikutnya, tepatnya pada 2015, dia sudah berada di kelas premier setelah direkrut Suzuki Ecstar.

Penampilan menjanjikan bersama pabrikan asal Hamamatsu membuka jalan Vinales ke posisi yang lebih baik.

Pada 2016 Vinales meresmikan kepindahannya ke Yamaha, tim juara bertahan MotoGP, untuk menggantikan Jorge Lorenzo.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Austria 2021 - Tetap Jorge Martin atau Hari Minggu Ganti Pemenang?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P