Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pria yang juga dikenal sebagai Tunku Mahkota Johor itu menegaskan bahwa JDT mengedepankan para pemain yang berlatih keras.
"Ini klub sepakbola. Bukan klub penyedia kesejahteraan sosial. Siapa berlatih bagus, kerja keras, dia yang main," tulis Tunku Ismail Sultan Ibrahim seperti dikutip Bolasport.com dari Instagram JDT.
"Tidak suka? Pintu terbuka. Ini bukan penjara. Simple. Yang fans JDT pun tidak tahu cerita terkait sentimen suporter lain. Bayangan piala (Liga Super Malaysia) ke-8 dan pencapaian klub tidak tampak dan (tidak) dihargai."
"Coba-coba mengajari saya cara mengatur klub. Pinjamkan pemain? Kamu mau dipinjamkan ke mana, transfer window tutup."
Baca Juga: Seperti Tukang Roti, Mbappe Akui Selalu Bandingkan Diri dengan Ronaldo dan Messi
"Di JDT, siapa kerja keras dalam berlatih dan tampil maka dia main. Siapa mau tertantang dalam karier dan juara datang ke JDT," tulis Tunku Ismail.
"Kalau mau menit bermain saja, gabung klub lain. Tidak ada yang memaksa. Semua pilihan ada di tangan pemain. Saat memutuskan gabung JDT pun Anda sudah tahu syarat dan ketentuan klub," tulisnya.
Tunku Ismail pun sempat mengungkit insiden tragis yang pernah menimpa Syafiq Ahmad pada penghujung 2020 lalu.
Saat itu, Syafiq Ahmad harus kehilangan tiga anggota keluarganya dalam kecelakaan tragis yang terjadi pada 6 Desember 2020.
Baca Juga: Untuk Hentikan Romelu Lukaku, Liverpool Cukup Jadi Diri Sendiri