Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Tentang Suporter yang 'Melawan' Klubnya Sendiri

By Lukman Adhi Kurniawan - Kamis, 21 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Aksi suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS), saat PSS Sleman melawan Blitar United. ( GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM )

Masalah ini jadi berbeda saat kita melihat Liga 1 yang kembali berjalan pada musim ini.

Dalam 6 pertandingan saja, beberapa klub besar yang sudah ditunggu fansnya berlaga, justru tampil di bawah harapan penggemarnya.

Kecewa dan rasa memiliki lebih besar dari segalanya, saat tim kebanggan hanya bisa bermain imbang beberapa kali dan mendapatkan kekalahan kesekian kali hingga seri pertama berakhir.

Jika bicara tentang sepak bola, sudah seharusnya suporter mendapatkan tempat utama di klub. Dari sejarahnya sepak bola melaksanakan sepak mula pada pukul 3 sore, menunggu waktu jam pekerja pulang.

Sepak bola merupakan hiburan kaum pekerja, seiring berjalannya waktu, menjadi modern adalah pilihan atau mungkin tren di industri ini.

Kembali melihat timnya berlaga di Liga 1 musim ini, setelah satu seri berjalan, suporter malah mendapat rasa kecewa.

Baca Juga: Lihat Man United Pakai Formasi 4-2-4, Juergen Klopp Gosok 2 Tangan Siap Bantai 4-0 Hari Minggu

Mulai dari barat antara Jakmania dan Viking, ke tengah ada PSS Sleman, menuju timur ada Aremania dan Bonek.

Semuanya hampir menyatakan kekecewaan yang sama, performa timmya menurun.

Namun, khusus untuk fans PSS Sleman mendapat satu lagi tambahan, yaitu ancaman.