Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sleman Fans yang menuntun beberapa petinggi PSS untuk mundur justru mendapatkan serangan balik dengan sebuah peringatan yang cukup keras dari manajemen.
Mungkin baru ini ada klub yang secara tega mengancam suporter akan memindahkan homebase setelah mendapat kritik dari suporter.
Seolah, mereka ingin menunjukan siapa pemilik klub sebenarnya dan ingin mengertak balik suporter PSS Sleman.
Kawan-kawan tuntutan #DejanOut akan dipenuhi, tapi PSS pindah homebase. PSS Sleman!
Lemes tenan.
— Brigata Curva Sud (@BCSxPSS_1976) September 30, 2021
Berdasarkan akar sejarah yang panjang, publik Sleman akhirnya begerak.
Mulai dari datang langsung menemui manajemen di Bandung, bertemu dengan pemegang saham di Jakarta, hingga menuju Solo demi bertemu tim kebanggaannya, walapun hal yang terakhir membuat beberapa suporter harus diangkut oleh mobil polisi.
Baca Juga: Jadwal Denmark Open 2021 - Marcus/Kevin Jalani Derbi Indonesia Hari Ini
Tapi, hingga hari berganti dan kemarahan masih belum surut, tuntutan mereka belum terpenuhi, manajemen hanya membuat mereka menunggu dan menunda waktu.
Suporter yang harusnya memiliki tim dengan murni dan tulus justru harus bergantung kepada manajemen yang mungkin belum pernah mengunjungi semua sisi Stadion Maguwoharjo yang keramiknya berkurang tiap pertandingan.
Selain itu, yang terbaru, suporter PSS Sleman atau lebih mudah disebut Sleman Fans harus berurusan dengan buzzer, karena mengkritik timnya.
Dari percobaan pembobolan sosial media yg kesekian kali, sampai bajer. Naikkan banyak bendera!
— Brigata Curva Sud (@BCSxPSS_1976) October 20, 2021
Terlihat dari akun-akun di Twitter yang masih melakukan kritik atas manajemen, mendapat serangan dari akun Twitter yang kontra dengan aksi mereka.
Menariknya, kebanyakan akun tersebut baru lahir pada bulan Oktober dan beberapa hanya punya nol pengikut.