Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menegaskan bahwa dia akan terus membuka opsi untuk mendatangkan pembalap jebolan akademi milik Valentino Rossi, VR46 Academy, di masa depan.
Jalinan kerja sama Ducati dan Valentino Rossi memasuki babak baru seiring dengan kesepakatan tim pabrikan asal Italia itu sebagai pemasok mesin untuk skuad balap VR46 pada MotoGP 2022.
Kehadiran tim VR46 dipastikan menambah daftar anak didik Valentino Rossi pada ajang balap MotoGP.
Setelah Francesco Bagnaia dan Franco Morbidelli mendapat tempat di dua tim pabrikan berbeda, Luca Marini dan Marco Bezzecchi bakal mendapat kesempatan untuk mengisi tim VR46 pada tahun depan.
Baca Juga: Kanta Tsuneyama dari Kalahkan Kento Momota hingga Ingin Sukses di Bali
Sejauh ini, Marini dan Bezzecchi memang belum resmi diumumkan sebagai pembalap VR46 untuk MotoGP 2022.
Namun, kedua pembalap Italia itu sudah hampir pasti menjadi bagian dari debut musim tim VR46 di kelas utama.
Menanggapi hal tersebut, Paolo Ciabatti pun menyambut hangat kehadiran pembalap lulusan Akademi VR46 untuk mengendarai motor Ducati.
Baca Juga: Hasil Undian Hylo Open 2021 - Potensi Laga Aneh Fajar/Rian vs Duet Jawara dan Crazy Rich Denmark
Kendati demikian, Akademi VR46 tidak memiliki keberpihakan terhadap tim-tim tertentu di MotoGP.
Akademi VR46 tetap membuka peluang kepada tim manapun untuk mengontrak para pembalap didikan mereka.
Hal ini sudah dibuktikan dengan keberadaan Bagnaia di Ducati dan Morbidelli di Yamaha.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis yang Digelar Sepanjang November 2021
Di sisi lain, Paolo Ciabatti juga tidak menutup kemungkinan untuk mendatangkan lagi pembalap dari akademi balap yang dibangun The Doctor.
"Seperti yang kita ketahui, VR46 ingin tetap independen terhadap merek. Akademi ini lahir dari ide Valentino dan kelompok-kelompok di dekatnya," kata Ciabatti, dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Akademi berjalan dengan caranya sendiri. Mereka belum berkomitmen terhadap merek tertentu, selain meminta Yamaha untuk mengadakan motor latihan."
"Bahkan sebagai sebuah tim, mereka senang untuk tetap mandiri dalam memilih pembalap."
"Morbidelli dan Bagnaia adalah pembalap MotoGP pertama dari akademi itu. Kita lihat saja pembalap VR46 Moto2 mana yang bisa menarik minat kami lagi," tutur Ciabatti.
Baca Juga: Joan Mir Gondok Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia MotoGP
Musim ini, Ducati kembali gagal meraih gelar juara dunia setelah pembalap andalan mereka, Francesco Bagnaia meraih hasil did not finish (DNF) pada balapan MotoGP Emilia Romagna 2021.
Dengan hasil tersebut, Bagnaia pun tidak menambah poin.
Sementara itu, sang pimpinan klasemen, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), berhasil finis di urutan keempat dan mendulang 13 poin.
Berkat tambahan poin ini, Quartararo kini memiliki 267 poin, unggul 65 poin atas Bagnaia.
Selisih poin tersebut sudah tidak bisa dikejar Bagnaia lagi karena balapan MotoGP 2021 hanya tersisa dua.
Artinya, poin maksimal yang bisa diraup Bagnaia cuma 50 poin.
Baca Juga: Merendah, Marquez Sebut Rossi Hadapi Lawan yang Lebih Susah Saat Juarai MotoGP
Kendati Bagnaia belum berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2021, Ciabatti tetap merasa senang dengan evolusi motor Desmosedici pada musim ini.
Terlebih, saat ini, ada tiga pembalap Ducati yang mampu menempati urutan 5 besar klasemen sementara MotoGP 2021.
Bagnaia menempati urutan kedua, Johann Zarco (Pramac Racing) di posisi keempat, sedangkan Jack Miller (Ducati Lenovo Team) berada di peringkat kelima.
"Ini adalah musim yang fantastis. Kami akan mencoba lagi pada tahun depan," kata Ciabatti menegaskan.