Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bahkan dirinya disebut-sebut sebagai penerus Ronaldo Nazario yang saat itu menjadi andalan timnas Brasil dan memiliki karier cemerlang di tim-tim elite Eropa.
Sayangnya, karier Adriano tak benar-benar bisa mencapai masa keemasan sebab derpresi dan kecanduan alkohol akibat kematian ayahnya.
Titik mula perjalanan karier
Adriano bergabung dengan akademi Flamengo untuk memulai karier sepak bola profesionalnya ketika berusia 18 tahun pada 2000.
Namun, Adriano tak lama berada di Flamengo. Pemandu bakat Inter melihat dia sebagai sosok pemain muda yang potensial dan berbakat.
Inter memutuskan untuk merekrut sang bomber setahun kemudian pada 2001, tetapi penampilannya jauh dari kata mengesankan di awal.
Pada paruh pertama musim 2001-2002, Adriano hanya mampu catatkan satu gol dari 14 penampilan di lintas kompetisi.
Baca Juga: Belum Selevel, Erling Haaland Tak Pantas Bandingkan Diri dengan Zlatan Ibrahimovic
Hal ini membuat dia dipinjamkan ke Fiorentina pada paruh kedua musim 2001-2002 lalu dipinjamkan ke AC Parma hingga akhir 2003.
Setelah genap dua tahun di Parma, Adriano kembali ke Giuseppe Meazza pada Januari 2004 dan langsung nyetel dengan permainan Inter yang kala itu dilatih Alberto Zaccheroni.