Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Konflik Moral Saat Mantan Rival Susy Susanti Ungkap Kisah Pahit Dipaksa Mengalah pada Olimpiade

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 29 Agustus 2022 | 18:45 WIB
Dari kiri: Camilla Martin (Denmark), Gong Zhi Chao (China), dan Ye Zhao Ying (China) dalam upacara medali bulu tangkis tunggal putri Olimpiade Sydney 2000. Kiprah ketiga pemain menimbulkan kontroversi karena kasus manipulasi pertandingan. (TWITTER.COM/INSIDETHEGAMES)

Mereka tak pernah keluar dari peringkat tiga besar klasemen medali sejak Olimpiade Sydney 2000 dengan pencapaian terbaik menjadi juara umum saat menjadi tuan rumah pada 2008.

"Kesuksesan adalah tujuan utama bagi China," kata Ye Zhao Ying lagi.

"Olimpiade adalah turnamen terpenting di China. Tidak hanya bagi atlet tetapi terutama bagi pelatih dan pejabat senior asosiasi olahraga di China."

"Mereka harus menentukan target medali emas. Jadi penting bagi pelatih dan manajer untuk kembali dengan membawa kantong yang penuh medali emas."

"Kalau tidak begitu mereka terancam dipecat."

"Itulah kenapa mereka mulai mengatur pertandingan sebelum dan selama Olimpiade."

"Tidak ada yang tahu apakah Camilla akan lolos ke final dan mereka harus memutuskan siapa di antara kami yang paling berpeluang mengalahkannya di final."

"Mereka kemudian memutuskan bahwa saya harus mengalah dari Gong Zhi Chao."

Menurut data yang dihimpun dari BWF Tournament Software, Martin belum pernah mengalahkan Gong dalam total tiga pertemuan, termasuk pada final Olimpiade.

Baca Juga: Rexy Mainaky Melihat ke Surga dan Berlutut Usai Bantu Malaysia Rebut Gelar Pertama Kejuaraan Dunia