Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Sekarang mereka tidak hanya mendapatkan gelar pertama mereka, tetapi Kejuaraan Dunia untuk Malaysia. Saya mengatakan kepada mereka untuk tetap rendah hati dan hanya menikmati permainan," aku Rexy.
Peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 ganda putra bersama Ricky Soebagja itu mengatakan bahwa teknik Chia/Soh tidak banyak berubah.
Namun, kepercayaan diri bahwa mereka memiliki sesuatu (istimewa) dan bagaimana mereka bisa bermain di level atas dengan semua keahlian mereka sehingga bersaing dengan siapa pun.
"Jadi itulah yang saya kerjakan. Saya mencoba untuk mengurangi kesalahan mereka, meminimalkan pikiran negatif mereka. Kami mencoba untuk mengurangi atau meminimalkan kesalahan yang tidak dipaksakan. Ketika semua hal ini terhubung, keterampilan keluar," ucap Rexy.
"Mereka tidak banyak berubah dalam permainan, tetapi terutama mengubah pola pikir, kepercayaan diri mereka. Itu adalah pekerjaan yang kami lakukan secara psikologis dan itu berhasil."
Rexy juga mengungkapkan hal yang dia lakukan sebelum Chia/Soh menghadapi ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada partai final kejuaraan dunia.
"Kita bisa melihat betapa bagusnya Ahsan dan Hendra sejak babak pertama. Pada gim pertama (final), mereka mendominasi karena mereka bisa bermain dengan kekuatan mereka di tiga tembakan pertama. Mereka tidak perlu lari," ucap Rexy.
"Jadi saat tertinggal 12-18, Aaron dan Soh tidak akan rugi apa-apa. Mereka memainkan gaya fisik terlebih dahulu, kemudian meningkatkan kecepatan dan itu berhasil. Hal ini mengembalikan kepercayaan diri mereka."
"Kami terus memberi tahu mereka bahwa dengan kecepatan yang lebih baik dari mereka. Ini tentang bermain reli panjang dan tidak terburu-buru. Jika Anda terburu-buru menerima, Anda akan berada dalam masalah," ujar Rexy.