Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gas Air Mata, Pangkal dari Tragedi Kelam di Kanjuruhan dan Estadio Nacional

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Minggu, 2 Oktober 2022 | 13:01 WIB
Kerusuhan yang kabarnya menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang. (TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM)

Seperti yang dilaporkan oleh BolaSport.com sebelumnya, tragisnya, gas air mata turut diberikan ke arah tribune penonton yang notabene sedang panik.

Akibatnya banyak korban berjatuhan yang berpangkal dari peluncuran gas air mata tersebut.

Korban yang terkena gas air mata disebutkan mengalami sesak napas dan kesulitan untuk melihat.

Hingga Minggu (2/10/2022) dini hari WIB korban meninggal dunia mencapai 127 orang (dan bertambah menjadi 187 jiwa sampai berita ini terbit) plus 200 orang mengalami luka-luka.

Tragedi kemanusiaan yang kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang, seolah membuka kembali sejarah kelam peristiwa besar di dunia sepak bola.

Jauh sebelum peristiwa di Kanjuruhan terjadi, momen meninggalnya ratusan korban jiwa dalam stadion sepak bola terjadi pada 1964.

Baca Juga: Imbas Kejadian Di Malang, Duel Persib Vs Persija Resmi Ditunda, Thomas Doll dkk Langsung Balik ke Jakarta

Peristiwa yang dikenal dengan Estadio Nacional Disaster, tentu menjadi yang paling mengerikan sepanjang sejarah.

Dilansir BolaSport.com dari BBC, bencana di Estadio Nacional, Lima merupakan salah satu yang terparah dalam sepak bola dunia.

Momen nahas tersebut terjadi dalam pertandingan antara timnas Peru dan Argentina dalam kualifikasi Olimpiade Musim Panas 1964.