Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Aremania Somasi Jokowi, KSP: Ngawur Aja Itu!
Nico yang berhasil keluar sempat melihat adanya tembakan gas air mata di luar stadion sesaat setelah berhasil keluar yang memaksanya kembali ke area tribun timur.
"Saya mondar-mandir di tribun bawah skor untuk mencari tribun yang benar-benar kondusif sambil menahan gas air mata, akhirnya menemukan tapi lupa di tribun yang mana," ujar Nico.
"Begitu sudah tidak kondusif, pintu sudah penuh sesak dengan orang, saya lihat dari atas, udah sesak-sesakkan, daripada saya dari sini juga ikut sesak, ketika turun kesini, cari pintu yang lain, saya cari pintu yang kondusif. ada ya ramai, tapi agak kondusif sedikit," lanjutnya.
"Begitu keluar, kan saya parkir di luar area stadion Kanjuruhan, di arah utara stadion. Ketika saya jalan menuju utara, anak-anak dari utara balik lagi karena disitu ada gas air mata juga, lalu saya kesini mas (balik ke tribun timur) menuju lapangan sepatu roda Kanjuruhan."
"Saya akhirnya bisa menembus kesana mas, akhirnya menuju areal parkiran tapi terpisah dengan rombongan 7 orang, cuma dua yang bersama saya, kan ada teman yang bawa pacarnya, saya sudah tidak tahu mereka dimana waktu keluar, karena sudah janjian disana, kita tunggu disana," lanjutnya.
Sambil menunggu rekan-rekannya di luar areal parkir yang terletak di sebelah utara Stadion Kanjuruhan, Nico melihat tembakan gas air mata ke arah areal parkir.
Dirinya sempat menyaksikan banyak orang yang terkapar di area stadion.
Baca Juga: Kapolri: 11 Personil Tembakkan Gas Air Mata, 8 ke Arah Tribun Stadion Kanjuruhan
"Sambil menunggu kawan-kawan saya diluar parkiran saya melihat suasana terlebih dahulu, polisi menembakkan gas air mata di parkiran. itu yang membuat saya tidak habis pikir, ketika diluar saya melihat sendiri orang-orang yang terkapar di area stadion, sudah terbujur juga," ujar Nico.