Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada set kedua, Indonesia masih memegang kendali permainan. Penempatan-penempatan bola yang lebih cerdik diterapkan mereka. Taktik itu cukup mampu mengecoh Vietnam hingga Indonesia unggul 8-6.
Namun keadaan berbalik setelah Vietnam mulai mempercepat serangan. Spike keras mereka sering diarahkan ke sisi kosong. Sementara Indonesia kurang siap menerima serangan Vietnam hingga tertinggal sampai 13-17.
Back attack dari Boy dari bola kedua membuat Indonesia berhasil mempertipis jarak menjadi 17-19.
Service ace yang menukik tajam dari Jasen kembali menambah angka bagi Indonesia. Tetapi itu masih belum cukup membuat Indonesia mengambil alih keunggulan.
Beberapa kesalahan dilakukan pada poin krusial, set kedua pun lepas.
Pada set ketiga, Indonesia kembali menjalani start kuat dengan unggul 6-2. Pada set ini, permainan Farhan Halim dkk benar-benar dominan.
Pasukan Tran Dinh Tien banyak dibuat mati langkah dan Indonesia terus mendulang poin dengan cukup mudah sampai unggul jauh 15-7. Keunggulan itu terus bertahan sampai akhir set ketiga dengan kemenangan telak 25-14.
Kemenangan meyakinkan di set ketiga berdampak signifikan pada permainan Indonesia.
Rotasi dan pergantian pemain mulai dilakukan pelatih Jiang Jie, kepercayaan diri Indonesia cukup baik hingga berhasil terus memimpin 12-9.
Ancaman datang ketika Vietnam mulai merampok lima angka beruntun. Rentetan poin akhirnya terputus dari spike Doni Haryono.
Namun sejak itu kedudukan terus berlangsung sengit hingga hanya berselisih satu angka sampai imbang 20-20.
Indonesia mempercepat tempo permainan, serangan intens digalakkan hingga berhasil memimpin 24-22.
Sempat tertahan 24-23, penempatan halus dari Farhan sukses mengelabui blocker Vietnam dan Indonesia mengunci kemenangan 25-23 pada set keempat.
Selanjutnya Indonesia akan melakoni laga kedua SEA V League 2023 putaran kedua pada Sabtu (29/7/2023) dengan melawan tim tuan rumah Filipina pada pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: FIVB Challenger Cup 2023 - Neraka di Depan Vietnam, Jemawa Media dan Ledakan 4T di Laga Pertama