Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Potensi pelanggaran batas lintasan oleh Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) saat menjadi runner-up balapan seri kesembilan MotoGP Inggris memicu perdebatan.
Francesco Bagnaia terlihat melewati area berwarna hijau dalam lap terakhir balapan MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Inggris, Minggu (7/8/2023).
Menurut aturan tentang batas trek, pembalap harus menyerahkan posisi ke rival di belakangnya jika dianggap telah diuntungkan oleh aksi memotong jalan ini.
Area hijau di sisi luar kerb memang tidak dianggap sebagai bagian dari lintasan walau beraspal.
Alasan keselamatan membuat bagian yang tadinya berumput atau berkerikil ini ditutup aspal demi mencegah pembalap terjatuh saat bermanuver dalam kecepatan tinggi.
Tentunya, tidak mudah bagi pembalap untuk menerima kenyataan pahit ketika mereka harus turun posisi karena tidak sengaja melewatinya di lap terakhir.
Brad Binder (Red Bull KTM) tahu benar rasanya setelah mengalaminya tak hanya sekali tetapi dua kali berturut-turut saat sprint dan balapan MotoGP Belanda pada Juni lalu.
Dua penalti tersebut membuat juara dunia satu kali ini batal meraih podium.
Malang bagi Binder dan KTM, saat ada potensi diuntungkan oleh potensi pelanggaran serupa dari lawan mereka, protes mereka tidak diterima.
Dikutip dari Crash.net, KTM berbicara kepada Steward setelah balapan tentang kemungkinan Bagnaia dihukum turun satu posisi sehingga Binder naik ke posisi dua.
Akan tetapi, Steward tidak menghukum Bagnaia dengan alasan bahwa ban motor Bagnaia tidak terdeteksi sensor batas lintasan dan kamera di sirkuit menunjukkan demikian.
Dari pihak Ducati, mereka mengingatkan bahwa penalti turun posisi hanya relevan apabila jika pembalap di belakang cukup dekat untuk peluang menyalip.
Ada jarak antara Binder yang berada di posisi ketiga dan Bagnaia yang terlibat persaingan untuk posisi pertama dengan Aleix Espargaro (Aprilia Racing) yang menjadi pemenang.
Dalam hal ini, keputusan apakah Binder punya kans untuk menyalip Bagnaia atau tidak murni berada di tangan Steward.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2023 - Quartararo Lihat Kemajuan Yamaha Meski Alami Insiden dengan Adik Rossi
Sementara itu, KTM kecewa karena siaran langsung menunjukkan ada momen ketika ban motor Bagnaia melewati batas lintasan.
"Ternyata kami sedang melawan kincir angin," sindir Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, seperti dikutip dari Speedweek.com.
Adapun mengenai masalah sensor, reporter lintasan MotoGP, Simon Crafar, ikut nimbrung dalam percakapan di Twitter.
Mantan pembalap GP500 itu memberikan hipotesis bagaimana posisi motor Bagnaia menjadi salah satu alasan kenapa ban motornya tidak terdeteksi sensor.
Kicauan Crafar ini menjadi respons terhadap adanya kemungkinan sensor di antara kerb dan area hijau tidak aktif meski dilewati oleh ban dari pengalaman sebelumnya.
"Tolong pertimbangkan juga motor yang lebih miring ke kiri akan mengaktifkan sensor sedangkan motor yang miring ke kanan akan mengangkat sisi kiri ban hingga cukup untuk membuatnya tidak terdeteksi," tulisnya.
"Selalu ada faktor keberuntungan dalam balap motor."
After reading Oscar's tweet below please also consider that a bike leaning more to the left may trigger it when a bike leaning more right will lift the rear tyre's left side up enough to miss it.
— Simon Crafar (@simoncrafar) August 6, 2023
There's always been a percentage of luck in bike racing. https://t.co/XzMMSjJu2m
Tayangan ulang menunjukkan bahwa motor Bagnaia condong ke sisi dalam lintasan saat terlihat melewati batas lintasan.
Sedangkan ketika Binder terkena penalti di MotoGP Belanda, motornya miring ke sisi luar lintasan kalau tidak tegak lurus.
Masih menurut Speedweek, Steward masih ingin memeriksa ulang apakah sensornya aktif atau tidak dalam kasus Bagnaia.
Meski demikian, sampai berita ini ditulis, tidak ada perubahan dalam hasil balapan MotoGP Belanda akhir pekan lalu.