Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertahanan kembali rapuh hingga Indonesia tertinggal 14-20.
Servis keras Farhan Halim yang biasanya jadi senjata utama, justru jadi bumerang ketika Korea mampu memanfaatkannya sebagai tambahan power bagi spike keras mereka.
Tiga blocker Indonesia pun tak cukup mampu menangkis serangan Korea Selatan. Set pertama Indonesia kalah 16-25.
Set kedua dibuka dengan unforced error pemain Korea Selatan, dengan servis melebar. Sayangnya ini juga lantas menular pada Angga.
Persaingan di set kedua ini lebih ketat dengan kedudukan imbang 5-5.
Dua kali spike keras Indonesia sukses dimentahkan blocker Korea Selatan.
Skor 6-8, Indonesia tertinggal. Servis ace mulai muncul dari tim lawan. Membuat Indonesia kembali dalam tekanan setelah tertinggal 8-12.
Indonesia sempat mendekat 12-14, momentum ini berhasil dijaga dengan baik oleh Farhan Halim dkk. Mereka perlahan merebut angka satu demi satu dan berhasil berbalik unggul 19-15.
Serangan dan blocking Indonesia jauh lebih padu dan berkualitas. Tak lagi luput dan seolah telah mudah membaca pergerakan spike lawan, Indonesia terus memupuk keunggulan hingga 22-16.
Korea Selatan sempat melakukan variasi dengan mulai memberikan touch.