Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya belajar dari salah satu pemain China senior dulu. Dia jago banget, namanya Gao Ling," kata Greysia dalam jumpa pers virtual setelah Olimpiade Tokyo 2020.
"(Walau bola) dia mau mati, dia senyum terus. Terus saya bilang ‘ini orang kayaknya hidupnya enggak ada beban ya, bermainnya kok enak banget,’” ungkapnya.
'Tradisi' untuk menunjukkan raut wajah positif juga membawa dampak yang positif bagi Apriyani/Fadia.
Mereka sukses melewati lawan-lawan yang lebih diunggulkan.
Apriyani/Fadia menyingkirkan unggulan kedua Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea), juara Asia Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), lalu Kim/Kong selaku juara All England.
Tantangan Apriyani/Fadia berikutnya adalah menaklukkan unggulan teratas sekaligus juara bertahan yaitu Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari China.
"Saya turun bertanding dengan membawa aura positif seperti di Olimpiade Tokyo silam dengan mentalitas yang kuat," kata Apriyani dalam keterangan resmi via PBSI.
"Tak terlalu over dan bisa mengontrol, kami bisa menguasai dan kami akan saling mengingatkan, ini yang jadi kunci kemenangan kami (di semifinal)."
"Kami bisa menyelesaikan pertandingan hari ini dan siap berlaga dan menikmati petandingan untuk besok di final."
"Doakan kami bisa meraih emas dari Kejuaraan Dunia," pungkasnya
Babak final Kejuaraan Dunia 2023 akan berlangsung pada Minggu (27/8/2023) mulai pukul 17.00 WIB. Apriyani/Fadia akan tampil pada partai kedua.