Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Soal permainan, kami puas. Dengan hasil yang kami dapat juga puas. Banyak juga pelajaran yang kami ambil dari final pada gim pertama (Hong Kong Open 2023), kami tidak bisa mengeluarkan pola."
"Pada gim kedua kami mencoba keluar lagi dari hawa itu. Kami bisa cari cara. Itu yang kami terus pelajari dan bisa lepas dari situasi (saat tertinggal)," ujar Apriyani.
Terkait penampilan Apriyani/Fadia yang trennya mulai naik, Fadia mengatakan bahwa pelatih ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, membalikkan ke masing-masing pribadi pemain,
"Jadi, kami sendiri berpikir kenapa?ada apa kok belum bisa nembus (hasil bagus). Akhirnya ketemu jawabannya, kami bertiga bersama pelatih juga," ucap Fadia.
"Saya lebih banyak berdua sama kak Apri, Cuma masalahnya ada di kam berdua. Apa masalahnya, rahasia," aku Fadia sambil tersenyum.
"Lebih tepatnya kami sharing dan balik lagi yang jadi penentu kami berdua. Yang menjalani kami berdua dan balik lagi setelah kami juara kemarin koh Didi (sapaan akrab Eng Hian) selalu memberi kami masukkan bahwa jangan sampai puas sampai di sini," tutur Apriyani melanjutkan.
"Tadi kalian main pertama seperti begini harus diubah, harus ditingkatkan. Jadi, kami selalu berpikir kami akan selalu mau terus perbaiki terus."
"Mungkin koh Didi memberi (masukkan) seperti itu supaya kami tidak merasa puas dan kami selalu haus juara," ujar Apriyani.
Pada Asian Games 2018, Apriyani meraih dua medali perunggu dari nomor beregu putri dan nomor individu saat berpasangan dengan Greysia Polii.