Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Denmark Open 2023 - Adu Urat Saraf sampai Keluar Kartu Kuning, 2 Juara Dunia Tunggal Putri Terbawa Suasana

By Wahid Fahrur Annas - Minggu, 22 Oktober 2023 | 11:21 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, saat tampil pada perempat final Hong Kong Open 2023 di Kowloon, Hong Kong, 15 September 2023. (PETER PARKS/AFP)

BOLASPORT.COM - Tensi panas tersaji pada semifinal tunggal putri Denmark Open 2023 hingga kedua pemain menerima kartu kuning dari umpire.

Laga yang mempertemukan juara dunia tunggal putri antara Carolina Marin (Spanyol) dan Pusarla Venkata Sindhu (India) berlangsung dalam tensi tinggi.

Pertarungan sengit tiga gim mewarnai pertemuan ke-16 mereka yang digelar di Jsyke Bank Arena, Odense, Denmark, Sabtu (21/10/2023).

Hasilnya Marin memenangkan laga dengan skor 21-18, 19-21, 21-7 dalam duel yang berlangsung selama 73 menit.

Dua gim awal berlangsung sangat ketat sehingga kedua pemain mulai melancarkan perang urat syaraf.

Wasit bahkan sampai mengingatkan kedua pemain untuk mengurangi melakukan selebrasi secara berlebihan.

Marin juga diperingatkan untuk tidak melakukan servis sebelum Pusarla siap untuk menerimanya.

Emosi kedua pemain tak terbendung pada gim ketiga. Marin dan Pusarla terlibat adu mulut di depan net.

Marin kesal karena Pusarla mengembalikan kok saat dia berusaha mengambilnya untuk menjaga momentum.

Baca Juga: Denmark Open 2023 - Hobi Curang Kambuh, Pelatih Jepang Nodai Kemenangan Susah Payah Eks Ganda Putri No 1 atas Ana/Tiwi

Adapun Pusarla berargumen kok ada di wilayahya sehingga Marin tidak berhak untuk mengambil sendiri kendati mendapatkan poin.

"Ya, sana lihat sendiri," jawab jawara India saat Marin menantangnya untuk melihat tayangan ulang sebagai bukti.

Wasit segera memanggil keduanya untuk memberikan kartu kuning atas sikap tidak sportif yang baru saja terjadi.

Perang mental antara dua finalis Olimpiade Rio 2016 ini pada akhirnya menguntungkan Marin yang kalah pada gim kedua.

Fokus Pusarla terpecah sehingga ia tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada gim ketiga.

Sebaliknya, Marin lebih mampu mengontrol dirinya hingga gim penentuan selesai dengan selisih skor yang jomplang.

Seusai laga, Marin mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tidak senang bertengkar dengan lawan ketika bertanding.

"Anda tahu, saya tidak menyukai momen itu. Saya pikir tidak baik bagi penonton untuk melihat pemain berkelahi seperti itu," kata Marin kepada SPOTV, dikutip BolaSport.com.

"Maksud saya, kami harus berjuang untuk pertandingan karena jelas kami berdua ingin menang, tetapi tidak dengan cara seperti itu."

"Jadi setelah momen itu, maksud saya, empire memutuskan untuk memberikan kartu kuning untuk kami berdua dan saya menerimanya."

"Maksud saya, saya harus menghormati keputusan mereka, tetapi setelah itu saya berkata pada diri saya sendiri untuk tetap tenang, menyegarkan pikiran, dan bersiap untuk bertanding lagi."

Sementara Sindhu masih berpikir bahwa Marin lah yang telah melakukan kesalahan.

"Yah, saya pikir banyak orang membicarakannya," komentar Sindhu.

"Rasanya bagus saat kompetisi selalu tinggi dan saya harus ada di sana dan harus ada di sana karena begitulah cara olahraga ini tumbuh."

"Namun, saya pikir apa yang terjadi di lapangan sudah lebih dari biasanya. Maksud saya, saya pikir dia juga punya andil dengan kesalahannya," ujar Sindhu seusai laga.

Emosi kedua mereda setelah pertandingan dengan saling mengucapkan permintaan maaf melalui akun media sosial.

"Saya ingin meminta semua orang untuk tidak menyebarkan kebencian," tulis Sindhu di akhir sebuah postingan panjang di Instagram.

"Emosi menjadi meninggi di saat-saat panas, tetapi membenci bukanlah solusi."

Unggahan Pusarla tersebut dibalas Marin dengan permohonan maaf karena menunjukkan sikap yang kurang baik dalam pertandingan.

"Terima kasih untuk pertarungan yang bagus," balas Marin.

"Kita berdua berjuang untuk memenangkan pertandingan itu, tetapi dari sisi saya, saya tidak pernah ingin bertanding melawan Anda secara personal."

"Di depan semua orang, saya minta maaf karena menunjukkan perilaku seperti ini. Sampai jumpa lagi, kawan!" balas juara dunia tiga kali itu.

Pusarla merespons, "Banyak hal terjadi di saat-saat panas, Carolina. Terutama ketika kita berjuang untuk setiap poin sekeras yang kita lakukan."

"Sampai jumpa lagi, makanan penutup kali ini untukmu," ujar Sindhu.

Konsentrasi Marin kini tertuju ke pertandingan final Denmark Open 2023 di mana dia akan kembali bersua Chen Yu Fei (China).

Marin terakhir kali bertemu Chen Yu Fei di final Indonesia Open 2023 pada Juni lalu. Kala itu Marin kalah dengan skor 18-21, 19-21.

"Bisa kembali ke level teratas saya adalah hal yang luar biasa," kata Marin yang berusaha bangkit setelah mengalami cedera ACL di kedua lututnya, dikutip dari BWFBadminton.

"Sulit untuk mempercayai diri saya lagi. Dan di sinilah saya, satu final lagi," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Final Denmark Open 2023 - Fikri/Bagas Vs Ganda Malaysia yang Bisa Rusak Momen Juara, China Bisa Berpesta

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P