Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Yang lebih buruk, penurunan performa Quartararo adalah yang paling kentara memperlihatkan ketidakberdayaan M1 dengan kompetitor lainnya.
Ini bisa dilihat dari total poin Quartararo musim ini, yang hanya mengantongi 172 poin.
Jumlah tersebut menurun 76 dari yang ia bukukan pada musim 2022. Padahal tahun ini, ada dua balapan setiap serinya, sesi Sprint dan Race. Namun dua kesempatan itu pun juga tak membantu Quartararo dan Yamaha sama sekali.
Quartararo sendiri pun mengakui secara terbuka bahwa musim 2023 adalah musim terberatnya bersama Yamaha.
"Sejujurnya sejak balapan pertama," aku Quartararo dikutip BolaSport.com dari Autosport.com.
"Bahkan tahun lalu saya sudah tidak berharap bisa bertarung (gelar juara dunia). Tapi tentu saja sebagai pembalap ekspektasinya sangat tinggi, dan tidak ingin menyerah dalam segala situasi."
"Dan paruh musim pertama hingga pertengahan musim, terasa berat bagi saya karena saya tidak pernah menyangka situasi yang saya hadapi," ucap pembalap asal Prancis itu.
Quartararo hampir tak pernah bisa berada di garda terdepan untuk bertarung memperebutkan podium. Yang ada, ia justru banyak terseok-seok di barisan tengah. Tembus 10 besar pun sudah sangat mending.
"Yang jelas finis di P10, P17 bahkan bisa P7 pun hanya kadang-kadang, saya selalu frustrasi dan tidak pernah senang dengan posisi saya."
"Kadang cara berkendara saya sudah bagus tapi itu seperti satu-satunya potensi yang kami andalkan. Jadi ini adalah sesuatu yang harus kami terima."