Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan Siapa-Siapanya Fajar/Rian meski Tahun Lalu Jadi Satu-Satunya Wakil Indonesia yang Juara Turnamen Super 1000

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 2 Januari 2024 | 11:20 WIB
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, memasuki arena pertandingan jelang menghadapi wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin, pada semifinal Japan Open 2023 yang digelar di Yoyogi Gymanasium Tokyo, Jepang, Sabtu, 29 Juli 2023 (PBSI)

Sempat menggapai final di Korea Open, Fajar/Rian kembali dihadapkan dengan kenyataan pahit karena takluk dalam pertandingan pertama mereka di Kejuaraan Dunia 2023.

Fajar/Rian akhirnya kehilangan takhta sebagai pasangan nomor satu dunia setelah hanya sekali mencapai final dan 3 kali semifinal dalam 9 bulan terakhir setelah All England Open 2023.

Bagi Fajar/Rian, kesulitan besar tak selamanya menjadi bencana.

Pasangan yang sudah tampil bersama sejak 2014 tersebut justru menjadikannya pengingat untuk tetap membumi sekaligus pijakan untuk bangkit.

Hal itu dikatakan Rian dalam wawancara bersama BolaSport.com dan awak media lainnya jelang tampil di BWF World Tour Finals 2023 pada awal Desember lalu.

"Kalau saya pribadi harus selalu memposisikan diri kita di bawah," ujar Rian.

"Kami mulai dari nol, kami bukan siapa-siapa, harus banyak kerja keras lagi, masih banyak gelar-gelar yang harus kami raih ke depannya."

Fajar/Rian ingin menjadikan keterpurukan yang dialami sebagai momentum untuk bangkit seperti ketika mereka berhasil melakukannya pada tahun 2022.

Kebalikan dari tahun 2023, pada 2022 tren Fajar/Rian justru bergerak naik.

Setelah kalah dini di dua turnamen pertama, FajRi hampir selalu lolos ke babak perempat final dan lolos final 8 kali di 14 turnamen berikutnya. Total empat gelar berhasil mereka dapatkan.