Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagi Rian, mentalitas "bukan siapa-siapa" juga melepaskan beban yang ditanggungnya bersama Fajar di lapangan.
"Sama seperti di All England tahun lalu (2022), kami kalah di babak pertama sama teman sendiri, junior kami (Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin)," ucap Rian.
"Selepas dari situ kami ubah mindset. Ya udah gak papa kami kalah tapi kemudian kami coba fokus dan enjoy. Kami ubah lagi mindset seperti tahun lalu."
Secercah harapan hadir di depan Fajar/Rian. Mereka dapat sedikit menyelamatkan kiprah mereka pada tahun lalu dengan penampilan kuat saat BWF World Tour Finals 2023.
Setelah menjegal Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), salah satu rival terbesar, yang sedang panas, FajRi tampil spartan dalam laga alot dengan dua pasangan teratas.
Dua sosok yang dimaksud adalah pasangan nomor satu, Liang Wei Keng/Wang Chang (China), dan sang juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Dalam dua pertandingan beruntun di hari terakhir fase grup dan semifinal itu, Fajar/Rian selalu kalah tipis di gim pertama dan memaksakan rubber.
Mentalitas "bukan siapa-siapa" makin krusial karena Liang/Wang dan Kang/Seo menjadi unggulan paling awal yang bisa dihadapi Fajar/Rian di dua turnamen pertama tahun 2024.
Di Malaysia Open 2024, Fajar/Rian berpotensi menjalani ulangan final dari edisi tahun lalu dengan Liang/Wang jika sama-sama lolos ke perempat final, fase pertama di mana para unggulan tak lagi dipisahkan.
Tantangan Fajar/Rian untuk membumi bisa diuji lebih jauh pada babak kedua di mana pasangan underdog, Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee (Taiwan), menjadi salah satu calon lawan.