Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Raih 2 Gelar di Eropa, Eng Hian Sebut Persaingan Ganda Putri Indonesia di Pelatnas Lebih Kompetitif Tak Ingin Hanya Andalkan Apriyani/Fadia

By Delia Mustikasari - Jumat, 5 April 2024 | 16:42 WIB
Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian, di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (3/4/2024). (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

"Saya setelah diberi kesempatan sekian banyak, kemampuan sekarang ini saya masih bisa ke atas tidak? masih bisa juara tidak?"

"Itu tinggal saya mengatur kayak turnamen ini yang awal dikasih kesempatan yang 500 ke atas ternyata belum bisa menembus, kami turunkan levelnya."

"Tetapi, kalau tidak bisa menembus, kita turunkan lagi sampai maksimalnya tentunya kalau level utama tidak mungkin ke challenge, terendah adalah Super 100. Kalau Super 100 masih tidak mampu, sudah tahu konsekuensinya."

Menurut Eng Hian, hal itu sudah disampaikan ke pemain ganda putri sehingga saat degradasi pemain sebagian besar memahami.

"Jadi tidak ada yang kaget saat ada promo-degradasi," ucap Eng Hian.

Untuk gelar yang diraih Lanny/Ribka, Eng Hien menjelaskan perbedaan persiapan yang dilakukan.

"Tentunya persiapan mereka dari awal tahun itu sangat baik lebih dari apa yang mereka capai karena kalau tidak kemungkinan tahun depan bisa terdepak,"kata Eng Hian.

"Mungkin itu jadi pacuan mereka. Motivasi dan komitmen dari mereka sendiri serta yang ditunjukkan dari keseharian di latihan, maupun keseharian di asrama, fokus mereka, itu yang terlihat sangat berbeda."

Baca Juga: Thomas Cup 2024 - Ingin Absen Bela Malaysia, Lee Zii Jia Dihantam Kritikan Pedas

"Ini sudah saya ingatkan agar mereka terus meningkatkan kemampuan. Tetapi, suasananya jadi lebih enak di pelatnas lebih kompetitif memang harusnya seperti itu. Jadi, begini lebih enak latihan itu tidak selesai-selesai karena pemain ini minta (tambahan latihan)."

"Ya pelatihnya senang karena ini bukan kemauan dari pelatih saja, dari atletnya yang minta itu saya pelatih lebih senang seperti itu."

"Dari hasil kemarin sebagai pelatih tentunya belum puas karena belum pencapaian tertinggi. Untuk Ana/Tiwi, yang menang saja ada evaluasi apalagi yang kurang. Ada evaluasi lebih untuk Ana/Tiwi."

"Dari pola bermain, pola individu, skill individu yang kemarin jadi prioritas saya. Kami belum bertemu karena meraka baru pulang Selasa. Jadi mungkin saat mereka latihan lagi bisa kami evaluasi."

"Kalau tekanan (Ana/Tiwi) tidak, malah menjadi motivasi. Pengen koh supaya tiga-tiganya (ganda putri juara). Mereka mencoba lebih untuk semangat, fokus, jadi bukan menjadi beban," kata Eng Hian.

"Saya senangnya disitu. Tetapi, hasil menunjukkan ini ya kita tetap harus mengapresiasi. Mereka sudah berjuang semaksimal mungkin. Memang ada hal yang masih kurang, itu kelebihan lawan."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P