Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai informasi juga, Red Sparks sebenarnya mendapatkan jackpot dengan mendapatkan urutan kedua untuk memilih pemain.
Urutan memilih biasanya berkebalikan dengan peringkat tim terkait pada musim sebelumnya. Artinya, Red Sparks sebenarnya terancam kehilangan kans untuk memilih talenta pilihan.
Meski demikian, Ko tetap membuat pertaruhan dengan menunjuk Bukilic yang juga bermain di posisi dua dan dengan statistik poin lebih banyak daripada Mega.
Bukilic mencetak 935 poin sepanjang musim reguler tetapi sedikit lebih lemah dalam efektivitas serangan daripada Mega (41,85 persen berbanding 43,95 persen).
"Saat try out, saya melihat kualitas para pemain secara keseluruhan dan mempertimbangkan apakah Bukilic harus dikontrak kembali," kata Ko dilansir BolaSport.com dari NocutNews.
"Pada akhirnya, tidak ada opsi yang lebih baik darinya. Saya pikir tidak masuk akal untuk kehilangan pemain sebagus itu," katanya.
Ko Hee-jin sendiri masih belum membuat keputusan tentang strategi untuk duet Mega dan Bukilic pada musim depan.
Meski begitu, dia mencoba meredam keraguan publik dengan komitmen untuk mencari kombinasi terbaik bagi juru gedor Indonesia dan Serbia itu.
"Kami bahkan belum memulai latihan untuk melihat bagaimana kami akan menggunakan mereka," ucap Ko.
"Kami akan melihat apa yang bisa dilakukan Mega dan Bukilic dan mencoba menemukan kombinasi," ujarnya.